Meskipun dalam Selasan tidak ada banyak pembicaraan mengenai suatu ilmu ataupun pendalaman tentang iman, akan tetapi masing-masing bagian dari Selasan bisa merasakan kedatangannya melalui wirid dan munajat.Â
Dulur-dulur sebelum datang ke Selasan meyakini adanya rasa rindu, sakit, ataupun lapar sebelum mengalami Selasan. Dan setelah mengalami Selasan, keyakinan tersebut akan lebih sempurna daripada sebelumnya.
Menurut seorang alim ulama dalam sebuah kitab mengenainya: pertama, membenarkan dengan adanya sebelum terjadi; kedua, membenarkannya dengan adanya ketika terjadi; dan ketiga, membenarkan dengan adanya setelah terjadi.Â
Dari ketiga keadaan tersebut, nantinya dulur-dulur akan lebih menerima perbedaan dan lebih memahami pandangan dari sesuatu yang diyakini oleh dirinya sendiri.Â
Dan seperti demikianlah ibarat sebagian ilmu yang dipelajari dalam agama. Pengertian akan lapar dari seorang yang belum makan dan setelah makan pasti akan berbeda.
Putaran ke-118 Selasan ini juga akan mengalami pembaruan-pembaruan di setiap pertemuannya. Dan semoga saja, setiap langkah yang dipijaki oleh semua yang menjadi bagian dari Selasan, dan satu rasa cinta yang sama kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw, akan lebih menyempurnakan pengetahuan dan ilmunya di setiap kesempatan yangtelah dijalani bersama.
Setelah selesai melakukan wirid dan sholawat, sajian soto spesial dari Mas Win menjadi penutup yang sempurna di penghujung kebersamaan malam itu sembari berbagi cerita canda dan tawa yang menambah keindahan malam di warung soto Mas Win. Teruntuk Mas Win, maturnuwun kami haturkan sebanyak-banyaknya. Semoga usahanya diberi kelancaran dan sukses selalu.
***
Gunungpring, 8 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H