Renjana kala itu
Masih saja tentangmu
Menerkam tak kenal waktu
Di ufuk temeram yang berbalut peluh
Merajut laku, berbisik pilu
Tentang kamu sang pujaan qalbu
Mendekap erat sekujur nalar sampai terasa kaku
Sekalipun aku tahu kalau segala anganmu palsu
Renjana kala itu
Masih saja aku tertipu
Menerka dari segala penjuru
Di belantara rindu yang riuh oleh senandung sendu
Tapak berdenting, meninggalkan berjuta sayup
Untuk kekasih yang lusuh tersungkur
Entah menahan diri atau sengaja membisu
Di antara reruntuhan puing-puing istana kelabu
Renjana kala itu
Masih saja bersuara merdu
Membuat segala halu menjadi syahdu
Di hamparan para serdadu yang berpolah angkuh, menyangka dirinya hidup
23 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H