Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Angin Perubahan yang Menenangkan!

13 Oktober 2020   16:14 Diperbarui: 13 Oktober 2020   16:17 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto by @windri_astriyanii

Tapi, ia juga pasti memiliki para ahli di lingkungannya yang mungkin juga lebih menghabiskan waktunya dengan banyak memikirkan masyarakat yang sedang dipimpinnya daripada keluarganya sendiri.

foto by @windri_astriyanii
foto by @windri_astriyanii
Keprihatinan dan Menanamkan Kepercayaan

Benar, kita merupakan negara demokrasi dan berhak menyerukan aspirasi dengan catatan bisa menjaga kelompoknya sendiri ketika berorasi, jangan biarkan ada oknum-oknum yang ingin menunggangi memainkan aksinya. 

Dan berangkat sebagai generasi yang sadar, apabila terdapat ketidakpuasan atas daya pimpin para pemimpin, janganlah mau menjadi generasi penerus bangsa, jadilah generasi pembaharu!

Karena untuk merubah kebrobokan sistem bangsa, sepertinya sudah tidak memungkinkan apabila kita sudah berada pada usia produktif. Tulisan ini pun tidak akan menarik bagi mereka yang penuh dengan gelora perubahan. 

Dan sebagai generasi yang sadar, aktualisasi nyata yang bisa dilakukan adalah membimbing generasi yang baru lahir, bertanggung jawab atas partisipasinya dalam menciptakan generasi yang lebih baik. Karena pemuda-pemudi tahun millenial sudah terlanjur rapuh dan terlalu bergantung serta candu akan kecanggihan teknologi yang melenakan.

Kalau toh pada akhirnya segala kegiatan itu hanya akan menimbulkan keprihatinan atas diri sendiri, jadikan itu sebagai sebuah tarekat untuk melatih kesabaran. Apa yang kalian takutkan sehingga mesti melakukan perlawanan dan melampiaskan amarah kepada para pengambil keputusan/penguasa. 

Toh, apakah benar penguasa itu benar-benar seorang penguasa atau bukan? Jangan-jangan masih ada suatu kendali lagi di belakangnya.

Wahai pemuda/i, jangan sampai apa yang kalian lantangkan sekarang, kelak akan kalian jilat sendiri kata-kata itu. Jangan mudah terprovokasi dan merasa tergerak untuk ikut andil dalam suatu perubahan. 

Ciptakanlah generasi terbaik versi kalian asal jangan menjadi generasi penerus yang mudah dibuat kagum oleh narasi-narasi romantisme masa lalu. Mandirilah dan inisiasilah semangat perubahan itu. Karena apa yang kalian anggap benar belum tentu baik, begitupun yang kalian anggap salah belum tentu buruk.

Jika tidak, jangan harap generasi selanjutnya akan mempercayai kepemimpinan kalian kelak. Karna yang kalian tanam adalah ketidakpercayaan dan amarah. Atau mungkin kesombongan, bukan kerendah-hatian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun