Nglinting dalam kaidah jawa juga biasa diartikan dengan memutar. Bisakah dari kebiasaan kecil "nglinting" kita belajar untuk memutar keadaan? Dari ketersempitan menjadi keluasan, kesusahan menjadi kemudahan, ketidakberdayaan menjadi kesanggupan. Layaknya racikan tembakau kering yang mesti membutuhkan proses nglinting hingga akhirnya bisa dinikmati oleh penikmatnya.
Ini merupakan sebuah perumpamaan agar lebih jeli melihat sesuatu mulai dari kebiasan-kebiasaan kecil yang ditemukan dari kehidupan sehari-hari yang sangat mungkin mengandung ayat-ayat yang tidak difirmankan.Â
Bahkan dalam firmam-Nya pun, "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu." (2:26).Â
Kebiasaan itu akan menjadi akar keimanan yang banyak memberi pelajaran melalui pengalaman dan proses penghayatan di hati. Yang nantinya akan meminimalisir sebuah persangkalan atas pertentangan antara perkataan dan perbuatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H