Cinta yang mengajarkan tentang ketulusan, tidak hanya sebatas kebutuhan untuk memuaskan hasrat diri sendiri melenyapkan eksistensi ke-aku-an. Yang menyadarkan bahwa rasa cinta yang tumbuh ini juga bukan semata-mata karena diri yang menumbuhkan, melainkan ada sesuatu yang lebih besar yang menumbuhkan setiap jengkal rasa demi sebuah kemesraan penyatuan.
Jamaah maiyah mesti perlu banyak mensiasati diri agar tidak terlalu asyik bermain yang sangat memungkinkan dirinya untuk lupa atas kata-kata syukur dan terima kasih yang mesti diungkapkan. Daripada sibuk menghasud rindu, ternyata lebih memilih sibuk bersyukur karena telah dipertemukan dengan salah satu kekasihMu.
"Mbah, mungkin aku telah lupa cara untuk bersyukur hingga hanya memiliki kesanggupan untuk diam-diam mencintai. Tak sanggup kuruntuhkan mega hingga hanya mampu menapaki kekerdilan dalam kesunyian." Seperti kata beliau, "Puisi yang kusembunyikan dari kata-kata", bisa jadi cinta yang kami alami bukanlah cinta yang engkau kehendaki karena terlalu lantang.Â
Tapi, biarlah kami segenap anak cucumu mengucapkan cinta dan asih dalam menyambut hari kelahiranmu yang ke-67. Ijinkan kami anak cucu maiyah membersamai perjalananmu menapaki jalan cinta yang sejati.
Magelang, 26 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H