Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lockdown, Gerbang Awal Revolusi Spiritual?

9 April 2020   16:30 Diperbarui: 9 April 2020   16:28 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saja, fenomena yang sering diprasangkai sebagai perang dagang atau ekonomi antar para penguasa global yang kiranya dhalim ini justru membukakan pintu kesempatan yang lain?

Bukankah kemudahan selalu datang bersamaan dengan kesulitan? Bisakah kita tidak memaknai masalah sebagai sesuatu yang datang dari luar diri kita, tetapi masalah itu sesungguhnya berasal dari diri kita? 

Segala fenomena hanyalah alat penguji, hukuman, ataupun rahmat yang perlu ketepatan pengambilan sikap, apakah kita benr-benar tulus mencinta? Merindu? Atau adakah rintihan itu benar-benar aduan kepadaNya atau sebatas kecemasan akan keamanan diri?

Adakah gerbang-gerbang lockdown itu menjadi awal perubahan yang pernah ditawarkan melalui 3 pilihan revolusi sosial, kultural, ataupun spiritual? Dengan datangnya pandemi ini, satu-satunya gerbang perubahan yang memungkinkan adalah revolusi spiritual. 

Dan itu sangatlah kontras dengan kebiasaan umumnya manusia, sekalipun mereka yang sudah termasuk golongan ahli ibadah. Apakah ini ajakan atau dorongan, ataukah kesempatan? "Sungguh konyol!" katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun