Mungkin saja, fenomena yang sering diprasangkai sebagai perang dagang atau ekonomi antar para penguasa global yang kiranya dhalim ini justru membukakan pintu kesempatan yang lain?
Bukankah kemudahan selalu datang bersamaan dengan kesulitan? Bisakah kita tidak memaknai masalah sebagai sesuatu yang datang dari luar diri kita, tetapi masalah itu sesungguhnya berasal dari diri kita?Â
Segala fenomena hanyalah alat penguji, hukuman, ataupun rahmat yang perlu ketepatan pengambilan sikap, apakah kita benr-benar tulus mencinta? Merindu? Atau adakah rintihan itu benar-benar aduan kepadaNya atau sebatas kecemasan akan keamanan diri?
Adakah gerbang-gerbang lockdown itu menjadi awal perubahan yang pernah ditawarkan melalui 3 pilihan revolusi sosial, kultural, ataupun spiritual? Dengan datangnya pandemi ini, satu-satunya gerbang perubahan yang memungkinkan adalah revolusi spiritual.Â
Dan itu sangatlah kontras dengan kebiasaan umumnya manusia, sekalipun mereka yang sudah termasuk golongan ahli ibadah. Apakah ini ajakan atau dorongan, ataukah kesempatan? "Sungguh konyol!" katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H