Hari keluarga
Bercengkrama dalam tawa dalam gilran saling sapa
Hari ini aku merasakan nikmat sebuah keluarga
Meski aku sibuk dengan dinding yang ingin bermolek
***
Kini aku bercerita dengan anganku
Yang selalu datang mendengar ceritaku
Mengapa engkau datang menuju kesunyian?
Mendengarkan penyamun ini melagakan keheningannya
Yang penuh kiasan-kiasan yang tak bermutu
Yang tak pernah bisa sekali lagi mengungkapkan perasaannya kepada semesta
Dan memilih untuk bersembunyi bak seorang pengecut
***
Sekejap ku tersadar, bagaimana aku mengungkapkannya jika ungkapan itu akan menyakiti hati yang lain?
Apakah lebih baik aku mendekam dalam kemegahan senyap Sang Malam?
Dan terus menuliskan bualan tanpa harap walau untuk menatapmu, menggenggammu bahkan sekejap memelukmu.
Lantas apa arti keluarga? Jika semua insan sudah kuanggap keluarga.
Dan kupersilahkan semua mengambil cinta ini.
***
20 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H