Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Dikira Sedang Menyendiri, Ternyata Sedang Menjaga

30 Januari 2020   16:18 Diperbarui: 30 Januari 2020   17:30 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu mengapa kamu datang kemari jika kamu tidak mau bergabung dengan kami?"

"Lha kamu sendiri, Gus. Ngapain datang kesini? Bewol justru menjawabnya dengan pertanyaan balik.

"Mungkin saja, inilah tujanku datang kemari. Untuk saling sapa denganmu." Jawab Gus Welly kepada Bewol yang penampilannya sudah sangat mirip dengan orang yang sudah gila. "Tidak boleh, apa saat ini jangan-jangan aku mengganggu kemesraanmu? Entah dengan apa kamu ciptakan kemesraanmu itu."Tambahnya.

"Dari sini aku dapat mendengar, melihat, atau mengucapkan sesuatu. Rindu. Dan hanya dengan jarak ini aku mampu menemukan kemesraan tersebut." Terang Bewol.

Gus Welly pun sangat memahami apa yang dikatakan oleh Bewol. Karena pengalaman sudah pernah membawanya ke dalam perjalanan seperti yang sedang dialami oleh Bewol. 

Gus Welly sangat memahami bagaimana ia selalu bisa menutupi kesunyiannya, keterasingannya dan memaknai segala sesuatu sebagai sebuah perwujudan rasa cinta. Bahkan, seolah hanya dengan cara-cara yang menyakitkan seperti itulah, Tuhan serasa selalu ingin bermesraan dengan manusia yang dikehendakiNya.

Benar sekali apa yang dikatakan oleh Bewol. Satu yang paling bisa diambil dalam laku jalan sunyi adalah belajar mendengarkan sesuatu yang tidak difirmankan dalam Kitab Suci. Seolah melatih untuk bersikap menjadi seorang pendengar sudah sangat jarang ditemukan, terlebih dengan kemajuan-kemajuan zaman yang diharapkan mampu mempersimpat kompleksitas masalah, namun adanya justru semakin memperluas.

Bahkan dalam firman-Nya ada strategi shummun, bukmun, 'umyun. Tuli, bisu, dan buta. Ini adalah terminologi pembelajaran supaya kita dapat memahami bagaimana cara untuk kembali/pulang tentu dengan keselamatan. Seperti sebuah tahapan tentang bagaimana kita mesti melatih pendengaran terlebih dahulu sebelum melatih ucapan dan penglihatan.

"Kamu pikir aku lagi belajar mendengar, Gus?" tiba-tiba Bewol menyela. "Atau kamu menganggap aku daritadi hanya berbicara asal-asalan ketika kamu mulai menyapaku?"

Gus Welly pun terdiam, karena pikiranannya telah terbaca.

 "Sebenarnya aku telah melihat dan aku tidak 'buta'. Apa yang kamu sangka aku menyendiri, sebenarnya disini aku bersama dengan 'yang lain'. Agar kita saling bermesraan, sedang aku membersamai mereka yang sedari tadi juga berada disini untuk menjagamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun