"Lalu mengapa kamu datang kemari jika kamu tidak mau bergabung dengan kami?"
"Lha kamu sendiri, Gus. Ngapain datang kesini? Bewol justru menjawabnya dengan pertanyaan balik.
"Mungkin saja, inilah tujanku datang kemari. Untuk saling sapa denganmu." Jawab Gus Welly kepada Bewol yang penampilannya sudah sangat mirip dengan orang yang sudah gila. "Tidak boleh, apa saat ini jangan-jangan aku mengganggu kemesraanmu? Entah dengan apa kamu ciptakan kemesraanmu itu."Tambahnya.
"Dari sini aku dapat mendengar, melihat, atau mengucapkan sesuatu. Rindu. Dan hanya dengan jarak ini aku mampu menemukan kemesraan tersebut." Terang Bewol.
Gus Welly pun sangat memahami apa yang dikatakan oleh Bewol. Karena pengalaman sudah pernah membawanya ke dalam perjalanan seperti yang sedang dialami oleh Bewol.Â
Gus Welly sangat memahami bagaimana ia selalu bisa menutupi kesunyiannya, keterasingannya dan memaknai segala sesuatu sebagai sebuah perwujudan rasa cinta. Bahkan, seolah hanya dengan cara-cara yang menyakitkan seperti itulah, Tuhan serasa selalu ingin bermesraan dengan manusia yang dikehendakiNya.
Benar sekali apa yang dikatakan oleh Bewol. Satu yang paling bisa diambil dalam laku jalan sunyi adalah belajar mendengarkan sesuatu yang tidak difirmankan dalam Kitab Suci. Seolah melatih untuk bersikap menjadi seorang pendengar sudah sangat jarang ditemukan, terlebih dengan kemajuan-kemajuan zaman yang diharapkan mampu mempersimpat kompleksitas masalah, namun adanya justru semakin memperluas.
Bahkan dalam firman-Nya ada strategi shummun, bukmun, 'umyun. Tuli, bisu, dan buta. Ini adalah terminologi pembelajaran supaya kita dapat memahami bagaimana cara untuk kembali/pulang tentu dengan keselamatan. Seperti sebuah tahapan tentang bagaimana kita mesti melatih pendengaran terlebih dahulu sebelum melatih ucapan dan penglihatan.
"Kamu pikir aku lagi belajar mendengar, Gus?" tiba-tiba Bewol menyela. "Atau kamu menganggap aku daritadi hanya berbicara asal-asalan ketika kamu mulai menyapaku?"
Gus Welly pun terdiam, karena pikiranannya telah terbaca.
 "Sebenarnya aku telah melihat dan aku tidak 'buta'. Apa yang kamu sangka aku menyendiri, sebenarnya disini aku bersama dengan 'yang lain'. Agar kita saling bermesraan, sedang aku membersamai mereka yang sedari tadi juga berada disini untuk menjagamu."