Kita hanya dibuat selalu bergantung kepada negara-negara lain. Itu wajar, karena kita hidup berdampingan. Tapi sekurang-kurangnya kita juga harus bisa memilah mana yang kearifan lokal, mana yang bermuara ke asing. Dengan tolak ukur itu kita selalu lupa untuk mengenal barang dan jasa lokal karena memang kualitasnya kalah bersaing dengan produk impor.
Merdeka? Sebenarnya tidak. Kita masih terjajah. Penjajah modernitas. Merdeka 74 tahun lalu hanya sebuah formalitas. Bagai selembar ijazah, itu hanya merubah status bangsa ini. Ya'juj Ma'juj semakin berkuasa. Yang selalu bisa kita lakukan hanyalah muhasabah diri, memerdekakan diri. Dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar.
Baldatun thayyibatun, bukan baldatun makmuratun. Kita mencari sebuah kebaikan, bukan kemakmuran, kesejahteraan, maupun keadilan. Karena makmur, sejahtera, adil itu semua kehendak Tuhan. Kalau yang kita cari adalah kebaikan, lalu akan berdampak pada berkurangnya ambisi, nafsu, serta ego pada diri kita.
Dan yang terakhir adalah waa Rabbun Ghaffur. Jadi kita melakukan baldatun thayyibatun untuk mendapatkan waa Rabbun Ghaffur. Jadi segala yang kita lakukan melalui lajur yang thoyib, sehingga yang utama dari semua itu adalah pengampunan dari Tuhan. Karena apa yang kita anggap thoyib atau baik, belum tentu itu baik menurut pandangan Tuhan.
Kemakmuran, kesejahteraan, serta keadilan akan mengikuti dengan sendirinya. Yang pasti agama tidak sekerdil hanya untuk mengurus sebuah negara. Agama tidak usah dibela dia tetap akan berdiri. Dan orang-orang baik bukan hanya dari satu golongan atau satu agama saja. Yang baik itu adalah selalu mau mengorbankan dirinya demi kepentingan yang lain.
Merdekakan dirimu sendiri di hadapan Tuhanmu, bukan merdeka dalam pandangan orang lain. Karena jika setiap individu bangsa ini sudah merasakan itu, atau setidaknya mayoritas. Bukan tidak mungkin Bangsa ini akan menjadi merdeka semerdeka-merdekanya.
DIRGAHAYU INDONESIAKU.....................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H