Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendangkalkan Diri di Hadapan Kebenaran!

5 Agustus 2019   16:19 Diperbarui: 5 Agustus 2019   16:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, tak sedikit orang yang mendangkalkan dirinya disaat ilmunya sudah sangat mengetahui banyak. Kamu mesti lebih berhati-hati dengan orang seperti ini, karena mungkin ia memang sengaja menjebak prasangkamu agar kamu menganggapnya sebelah mata dan menghindarkan dirinya dari pusat perhatian atas sanjungan, kecuali itu kehinaan."

"Jangan-jangan kamu termasuk, kamu . . . . ." bisik Gus Welly sembari mencolek tubuh si Bewol.

"Siniii... " Bewol membalas colekan itu dengan sebuah pelukan mesra.

"Dasar homo!"

Kamu lihat, berapa banyak yang hadir pada acara malam itu? Semakin banyak yang memperhatikan, saya akan sedikit bicara. Jangankan suara yang keluar merupakan susunan kalimat-kalimat yang telah tersusun rapi diantara kata-kata yang sangat acak. Masing-masing kata itu terdiri dari sinergi huruf-huruf yang berkumpul menjadi satu dengan makna atau tafsir atas tiap kata itu bisa memiliki sangat banyak kemungkinan.

"Aku terjebak, sial!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun