Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelami Samudera Nalar

15 Juli 2019   16:29 Diperbarui: 15 Juli 2019   16:35 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga pada akhirnya mereka yang menemukan ilmu dalam samudera nalar pada dirinya, justru semakin merasa bodoh. Dan merendahkan dirinya di hadapan siapapun. Bahkan jika ada pilihan pintar dan bodoh, dia tidak kagum untuk menjadi pintar ataupun takut karena menjadi bodoh. Dia merdeka atas segala pilihan, karena hanya Cinta yang ia lihat. Bahkan disaat semua menginginkan kepintaran tersebut karena takut menjadi rendah karena kebodohan. Justru ia memilih menjadi orang terbodoh di dunia dan rela terinjak demi kebahagiaan mereka yang pintar.

Itu pun kalau yang memiliki diriNya rela. Atau mungkin rasa sakit karena terinjak sudah dihilangkan dari dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun