Hingga pada akhirnya mereka yang menemukan ilmu dalam samudera nalar pada dirinya, justru semakin merasa bodoh. Dan merendahkan dirinya di hadapan siapapun. Bahkan jika ada pilihan pintar dan bodoh, dia tidak kagum untuk menjadi pintar ataupun takut karena menjadi bodoh. Dia merdeka atas segala pilihan, karena hanya Cinta yang ia lihat. Bahkan disaat semua menginginkan kepintaran tersebut karena takut menjadi rendah karena kebodohan. Justru ia memilih menjadi orang terbodoh di dunia dan rela terinjak demi kebahagiaan mereka yang pintar.
Itu pun kalau yang memiliki diriNya rela. Atau mungkin rasa sakit karena terinjak sudah dihilangkan dari dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H