Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Ketuhanan

12 Juli 2019   16:14 Diperbarui: 12 Juli 2019   16:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang saya lemah karena sudah tidak lagi mudah kagum terhadap sesuatu yang kau bangga-banggakan. Sama sekali aku tidak ingin menjadi seorang yang 'sukses' kalau mereka konsepkan sukses tersebut merupakan jalan satu-satunya untuk dapat membantu orang lain.

Hey, bukankah dengan konsep itu kamu hanya ingin ditinggikan dengan kesuksesan materimu?Yaudah, kalau begitu gerombolanku saja yang mengisi slot bawah. Bukan masalah juga dipermainkan atau dicurangi. Yang penting aku kerja.

Jangan-jangan dipermainkan atau dicurangi itu pun hanyalah sangkaanku. Bukankah aku juga milik Tuhan. Jadi kalau tidak ada keadlian terhadap apa yang terjadi padaku atas tindakan orang lain. Biarlah Sang Pemilik Aku yang membalasnya. Meskipun, jangan didepan manusia rendahan seperti kami yang masih penuh dengan rasa tidak tega.

Aku pikir mereka manusia-tuhan, namun ternyata belum bisa memberi dengan konsep "0". Mereka hanya berani berkerumun tanpa pernah merasakan "1" . Tapi kayak gitu juga bukan kesalahan. Mana ada 'salah' jika segala sesuatu itu terjadi membutuhkan ijinNya. Kecuali jika manusia ketuhanan itu mampu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun