Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mrajani

12 Maret 2019   11:29 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau memang tak bisa kau temukan wilayahku,

Biarlah aku yang terus berusaha mengetuk pintu rumahmu.

Kalau tak bersedia engkau menatap wajahku,

Biarlah para kekasih rahasia Allah yang mengusap-usap kepalaku."

Dalam wilayah Mrajani, kau akan jarang dipandang karena bukan sesuatu yang menarik di zaman now. Bahkan hanya akan menambah pandangan remeh orang lain terhadap kita. 

Tapi jangan salah, justru diremehken orang lain adalah kesempatan untuk melakukan suatu tirakat yang salah satunya disukai oleh Simbah. 

Bahkan dalam lanjutan puisinya Simbah menyatakan,"jika kau memerlukan darahku untuk menghapus dahagamu, akan kumintakan kepada Allah yang memilikinya!" 

Salah satu perwujudan ekspresi atas kerelaannya untuk memberikan apapun demi siapapun atas dasar cinta dan sikap Mrajani beliau kepada Allah.

Tak terasa waktu mesti dipungkasi karena sudah melebihi waktu tengah malam. Namun, pamungkasan acara ini bukan berarti jamaah dispersilahkan pulang, bagi yang masih mau ngumpul dan berbincang sangat diperbolehkan untuk tetap duduk bermesraan dengan yang lain.

Shalawat 'Indal Qiyam menjadi penutup acara kali ini, dilanjutkan dengan saling bersalaman antar seluruh jamaah. Yang menarik, sikap Marajani ini bisa terlihat ketika niteni cara mereka saling bersalaman. Ah, sungguh membahagiakan!

Omah Maneges, 3 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun