Hanya saja kita selalu diingatkan tentang langit, begitupun dengan bumi. Kita selalu dikenalkan dengan ilmu. Hanya saja kita selalu terhijab dan tertipu untuk merasakan yang sejati. Kita selalu mendefinisikan sakit sebagai suatu musibah, bukan mengartikan itu sebagai salah satu kasih sayang Sang Khaliq. Kita terlalu tertuju pada ciptaanNya serta pahalaNya yang akan memberikan nikmat di dalam dunia maupun surga. Kalaupun kita dibukakan hatinya, sudah cukup kenikmatan yang kita rasakan di bumi ini. Kita tidak akan butuh kenikmatan yang ada di surga. Neraka pun sudah sering kita rasakan disini.
Jika kita seorang anak yang selalu bersama orang tuanya, sewajarnya kita rela lakukan apapun demi keselamatannya, untuk membalas kasih sayangnya. Tak peduli seberapa sakit, pedih, dan perih jalan yang harus kita lalui. Begitupun untuk berjumpa denganMu, untuk sedikit saja membalas pelukanMu, sudah sepatutnya kita tidak peduli dengan surga ataupun nerakaMu. Kalaupun ada sedikit pahala, akan kujual semua pahala itu demi penyembah kenikmatan surgaMu.
Demi langit dan bumi yang selalu Engkau sebut hampir dalam setiap surat yang Engkau turunkan. Demi langit dan bumi yang melindungi dan merawat hamba-hambaMu ini. Demi langit dan bumi yang merahasiakan segala urusan daya dan kekuatanMu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H