Siapa respondennya? Berapa ukuran sampelnya? Bagaimana redaksi kalimat dalam pertanyaan surveinya? Kapan survei dilakukan (setelah responden dikasih beras atau sebelumnya)? Apakah ada peristiwa penting dalam waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan survei yang mempengaruhi responden? dst.
Kepuasan publik pun punya dinamika mitosnya sendiri.
Apakah betul segala prestasi seorang pemimpin itu adalah 100% kontribusinya sendiri dan bukan tim yang terdiri dari berbagai faksi (scope of responsibility and accountability); apakah responden tidak sedang mengalami rabun jauh politik sehingga hanya bisa menilai kinerja dari yang dekat-dekat saja (myopic judgement)?
Kepemimpinan anak muda pun juga bisa menjadi mitos, sepanjang kita tidak bertanya, anak muda macam apa yang kita maksud. Apakah macam JFK atau Macron, yang juga presiden muda di dua era berbeda?
Waktu pemerintahan sebelumnya, ada juga beberapa politisi yang terjerat korupsi diusia masih relatif muda.
Apa misi dan bagaimana kapasitas anak muda, itu masalah yang harus dipikirkan supaya kita tidak terjebak dalam glorifikasi terhadap sosok dan mitos semata.
Melejitnya angka pertumbuhan ekonomi di salah satu daerah yang dipimpin anak muda sebagai ilustrasi, misalnya, adalah mitos selama kita tidak pertanyakan konteksnya, yakni selama periode itu terjadi pandemi yang menurunkan ekonomi di hampir seluruh tempat dan kemudian ada pemulihan atau stimulan, sehingga angkanya melejit.
Jadi mitos pula jika kita tidak bisa bedakan mana program orisinil APBD, mana CSR perusahaan, mana program titipan baik pusat atau titipan sponsor.
Kalimat "tenang, saya sudah di sini" akan berbeda antara diucapkan di Indonesia yang aman-aman saja, dibandingkan dengan kontak senjata di Gaza, perbatasan Libanon, dan  perbatasan Yaman saat ini atau dibandingkan dengan siapa yang berbicara apakah penguasa, pemimpin atau orang biasa.
Judul cover Majalah Tempo (20-26 November 2023) "Tenang, Ibu Sudah di Sini", saya pikir bisa juga representasi simbolik dari lirik lagu "Mother" (1979) nya Pink Floyd.