Era digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan kita, termasuk dalam hal keuangan. Kemudahan akses terhadap informasi dan teknologi finansial telah membuka peluang baru, namun juga menghadirkan tantangan baru dalam mengelola keuangan.
Pentingnya literasi keuangan di era digital:
* Meningkatnya kompleksitas produk dan layanan keuangan: Â Perkembangan teknologi telah melahirkan berbagai produk dan layanan keuangan yang kompleks, seperti investasi online, pinjaman online, dan cryptocurrency. Tanpa pemahaman yang baik, kita mudah terjebak dalam produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita[2].
* Meningkatnya risiko penipuan dan kejahatan siber: Â Kemudahan akses internet juga meningkatkan risiko penipuan dan kejahatan siber, seperti phising, pencurian identitas, dan investasi bodong. Literasi keuangan yang baik membantu kita mengenali dan menghindari risiko-risiko tersebut.
* Pentingnya pengelolaan keuangan yang proaktif: Â Di era digital, kita memiliki kontrol yang lebih besar atas keuangan kita. Dengan literasi keuangan yang baik, kita dapat membuat keputusan yang tepat tentang investasi, pengeluaran, dan perencanaan keuangan jangka panjang.
Tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan:
* Kurangnya akses terhadap informasi yang akurat dan mudah dipahami: Â Banyak informasi keuangan yang tersedia di internet, namun tidak semuanya akurat dan mudah dipahami oleh masyarakat umum.
* Kesulitan dalam membedakan informasi yang kredibel: Â Di era digital, informasi mudah disebarluaskan, termasuk informasi yang menyesatkan. Â Penting untuk dapat membedakan informasi yang kredibel dan terpercaya.
* Kurangnya motivasi untuk belajar tentang keuangan: Â Banyak orang merasa bahwa belajar tentang keuangan adalah hal yang membosankan dan rumit.
Solusi untuk meningkatkan literasi keuangan:
* Meningkatkan akses terhadap informasi yang kredibel dan mudah dipahami: Â Pemerintah dan lembaga keuangan perlu menyediakan informasi keuangan yang akurat dan mudah dipahami melalui berbagai media, seperti website, aplikasi, dan seminar.
* Membuat program edukasi keuangan yang menarik dan interaktif: Â Program edukasi keuangan harus dirancang dengan menarik dan interaktif agar dapat menarik minat masyarakat, terutama generasi muda.
* Mendorong peran media dalam meningkatkan literasi keuangan: Â Media massa memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan dengan menyajikan informasi yang akurat dan mudah dipahami.
-Literasi keuangan penting di era digital karena dapat membantu masyarakat:
*Mengenali risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan layanan keuangan digital
*Mengambil keputusan yang tepat saat menggunakan layanan keuangan digital
*Menghindari risiko utang yang tidak terkendali
*Menghindari perilaku belanja impulsi Membuat keputusan yang tepat dalam investi,pengelolaan utang, hingga pengambilan risiko keuanganMelindungi diri dari keputusan yang impulsif atau kurang bijaksana
*Mencapai stabilitas finansial yang lebih baik
Memiliki lebih banyak kesempatan untuk meraih tujuan keuangan.
*Pertumbuhan biaya pendidikan dan hidup yang tinggi menjadikan mereka kesulitan membeli rumah dan tidak stabil kondisi ekonominya.
1. Buat Rencana Keuangan
Buat rencana keuangan yang jelas dalam 1 bulan. Bagi pendapatan bulanan dengan kisaran 50% untuk biaya sehari-hari, 30% untuk konsumtif atau hiburan, 20% untuk menabung.
Rata-rata generasi milenial itu telah menikah dan memiliki keluarga. Alhasil, rencana keuangan ini juga harus memikirkan bagaimana kehidupan bersama keluarga kecilnya selama bulan ini dan bulan selanjutnya.
2. Lakukan Investasi
Memang tidak semua, tetapi kebanyakan millennial telah stabil kondisi finansialnya. Jika kamu termasuk, segera pertimbangkan untuk investasi. Mulailah memperbanyak pengetahuan tentang investasi saham, reksa dana, obligasi, atau bahkan properti supaya masa depanmu lebih baik.
Saat ini, sudah banyak aplikasi yang menyediakan layanan investasi baik pada pemula maupun yang sudah profesional. Salah satunya di InvestasiKu yang tentunya telah diresmikan oleh OJK sehingga aman sejahtera!
Pada aplikasi InvestasiKu bahkan memiliki fitur 'Financial Check Up' untuk menghitung rencana keuangan dan peluang investasi.
3. Pertimbangkan Asuransi
Berhubung generasi millennial mayoritas sudah berkeluarga maka asuransi menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga asuransi kendaraan sekalipun. Asuransi ini menjadi bentuk perlindungan baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga.
4. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Hindari mengambil utang untuk hal-hal yang tidak perlu, apalagi jika itu berkaitan dengan barang-barang konsumtif. Apabila memang ada utang seperti KPR maupun cicilan kendaraan, usahakan untuk segera membayarnya secepat mungkin.
5. Harus Memiliki Dana Darurat
Dana darurat harus diatur dalam hal literasi keuangan. Dana darurat ini diperoleh dari menyisihkan sebagian gaji. Ingat, dana darurat hanya boleh diambil jika memang dalam kondisi darurat seperti anak sakit.
Literasi keuangan adalah kunci untuk mengelola keuangan dengan bijak di era digital. Dengan memahami konsep keuangan dasar, mengenali risiko, dan memanfaatkan teknologi finansial dengan bijak, kita dapat mencapai tujuan keuangan dan menjalani hidup yang lebih stabil. Peningkatan literasi keuangan memerlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H