Mohon tunggu...
Tati Herawati
Tati Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - All iz well

Tulisan Ringan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerusuhan 1998 hingga Lengser Keprabon Mandeg Pandito (Jatuhnya Rezim Orde Baru)

24 Januari 2023   17:43 Diperbarui: 24 Januari 2023   17:47 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image sc: Dewa Vektor

Ketika dihadapkan dengan kalimat "kerusuhan 1998 dan lengsernya Soeharto" maka otomatis pikiran kita akan tertuju kepada peristiwa demonstrasi massa yang paling bersejarah di lintasan perjalanan sejarah Indonesia. Namun jika ditelusuri lebih jauh ke akarnya banyaak factor yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan dan pengunduran diri Soeharto tersebut. Berikut ini beberapa factor-faktor yang menjadi penyebab kerusuhan 1998. Mulai dari konflik etnis hingga agama, krisis ekonomi yang berkepanjangan, krisis moneter, demonstrasi, dan reformasi.

Gejala krisis ekonomi mulai terlihat sejak bulan Mei tahun 1997. Struktur perekonomian saat itu disebut sebagai perekonomian yang rapuh dan tidak kokoh sehingga tidak mencerminkan demokratisasi ekonomi, intervensi kebijakan yang salah arah, regulasi yang tidak tepat sasaran, monopoli, proteksionisme yang bercampur subsidi, serta industri yang tidak efisien dan merugi(Suparno 2012).

Krisis ekonomi slenjutnya berubah menjadi krisis kepercayaan. Tema-tema yang berkembang di seputar krisis kepercayaan ini mencakup antara lain korupsi, monopoli, proteksi, kolusi, subsidi, inefisien, transparansi, akuntabilitas, demokratisasi ekonomi, reformasi ekonomi serta reformasi politik.

Di samping dalam keadaan seperti itu, satu persatu kebijakan yang telah berjalan, tiba-tiba dicabut. Sehingga hal ini menimbulkan kerusuhan dan amuk massa sampai terjadinya reformasi politik termasuk di dalamnya meminta secara paksa Soeharto agar turun dari kursi jabatannya.

Tokoh-tokoh penggerak aksi massa dan demonstrasi diantaranya dimotori oleh mahasiswa. Mahasiswa dalam melakukan aksi dan demonstrasi sebagai respons terhadap situasi sosial, politik dan budaya yang mereka hadapi, menyuarakan hal yang sama. Mereka tidak hanya mempersiapkan peran yang mempunyai signifikansi politik, tetapi sekaligus menempatkan diri sebagai agen perubah social. 

Tidak hanya mahasiswa dari mayoritas universitas yang ada di Indonesia, demonstrasi dan unjuk rasa dihadiri oleh seluruh komponen bangsa yang bahu membahu menumbangkan Rezim Orde Baru dengan harapan mendapatkan kehidupan social, budaya, ekonomi, hukum dan politik yang jauh lebih baik(Syam 2010). Sayangnya, cita-cita reformasi sampai saat ini belum terpenuhi secara keseluruhan. 

Jika dilihat dari bidang ekonomi, data BPS menunjukan masih banyak masyrakaat dengan perekonomian dibawah rata-rata. Syam mempertegas bahwasannya bahkan stelah reformasi, bangsa ini masih dililit belenggu kemiskinan(Syam 2010).

Jika dilihat dari lintasan sejarah, krisis ekonomi Indonesia disebabkan salah satunya oleh krisis finansial Asia yang melemah. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang mencapai angka 17.000/dollar berakibat pada melambungnya harga barang-barang yang membuat masyarakat berat menjalani kehidupan hari-harinya.

Beban berat lainnya yang ditanggung masyarakat selain kriris ekonomi yaitu realitas social yang timbul akibat ketidakpuasan terhadap terpilihnya Soeharto sebagai preseiden yang ke-7 kalinya. Dominasi partai politik dengan didukung kekuatan angkatan bersenjata memperkuat Soeharto untuk kembali menampuk kursi jabatan sebagai presiden. 

Pemerintahan yang dipimpin presiden Soeharto (dengan masa jabatan yang ketujuh kalinya ini) menjadi cita-cita utama dalam upaya reformasi. Pasalnya, Soeharto sudah menduduki kursi jabatan sebagai presiden sudah mencapai 32 tahun.

Kerusuhuan Mei 1998 menjadi puncaknya. Salah satu asumsi tentang pemicu kerusuhan Mei 1998 yang paling menonjol adalah akibat terjadiya peristiwa penembakan 4 mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, yaitu sehari sebelum terjadinya puncak kerusuhan.

Tuntutan akan reformasi semakin meningkat ketika krisis ekonomi semakin memuncak. Dilihat semakin jelas bahwa rezim Soehaerto tidak mampu untuk mereformasikan diri(Ricklefs 2007). Tuntutan reformasi yang disuarakan secara terorganisir oleh komponen mahasiswa yang didukung kalangan akademisi dan komponen lainnya tidak hanya dilakukan di jalanan, namun secara resmi juga mengutus perwakilannya ke gedung DPR/MPR(Syam 2010). 

Kerusuhan 13 Mei di Jakarta dan Solo merupakan puncak dari rangkaian konflik terpendam di antara berbagai komponen masyarakat. Dipicu oleh karena tertembaknya empat mahasiswa universitas Trisakti ang sedng melakukan aksi(Sirot and Atmaja 2020). Kondisi tersebut semakin memperkuat tekanan dari dalam dan luar negeri terhadap pemerintahan Soeharto.

Pada tanggal 21 Mei 1998 euphoria massa meledak ketika Presiden Soeharto menyatakan pengunduran dirinya. Sesaat setelah pengunduran diri tersebut Wakil Presiden BJ Habibie dilantik menjadi presiden baru Indonesia. Proses transisi kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada Wakil Presiden BJ Habibie waktu itu sempat menimbulkan perdebatan.

Daftar Referensi

Ricklefs, M. C. 2007. "A History of Modern Indonesia Since 1200-2004." 786.

Sirot, Ikhsan, and Tri Hamdan Atmaja. 2020. "Reformasi Tahun 1998: Peranan Dan Dampaknya Bagi Kota Solo." Journal of Indonesian History 9(2):100--107.

Suparno, Basuki Agus. 2012. Reformasi Dan Jatuhnya Soeharto. Vol. 1.

Syam, Nur. 2010. "Jejak Reformasi Dalam Lintasan Sosio-Historis." 4.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun