Ferdinand Magellan adalah penjelajah yang berasal dari Portugis. Ia lahir di Sabrosa, Portugal Utara pada tanggal 3 Februari 1480M. Ia berasal dari keluarga bangsawan, dan menurut penduduk setempat, mereka umumnya menjadi ajudan di Istana. Selama Magellan hidup di istana, ia mempelajari beberapa ilmuwan seperti Christopher Columbus. Magellan pernah terjun kedalam pertempuran di Maroko pada tahun 1513 dan menjadi cedera yang membuatnya pincang seumur hidupnya.
Ferdinand Magellan hidup pada masa Portugis dipimpin oleh Raja John II(explorer). Namun pada tahun 1495, John II terbunuh dan kemudian digantikan oleh Pangeran Manuel. Sayangnya Pangeran Manuel tidak terlalu berminat dengan penjelajahan laut dan suatu saat menolak permintaan Magellan untuk pergi melaut. Akan tetapi, sewaktu Vasco da Gama kembali dari penjelajahannya di India yang membawa rempah-rempah, Manuel mulai tertarik akan penjelajahan laut. Akhirnya, pada tahun 1505, Manuel mengizinkan Magellan berangkat dari Afrika Timur ke India dan mulai berkelana menuju Malaka. Namun, kebencian Manuel tidak berkurang atas apa yang telah dilakukan oleh Magellan.
Pada masa ketika Magellan bertemu dengan salah satu Navigator terkenal yang bernama John dari Lisbon yang kemudian mereka berencana untuk menemukan "Pulau Rempah". Magellan yang merasa jengkel terhadap Manuel, dan merasa sulit untuk mendapatkan bantuan dari Manuel, akhirnya meminta bantuan dari raja Spanyol yaitu Charles I. Raja Charles berhasil diyakinkan dan kemudian memberi Magellan 5 kapal tua untuk diperbaiki guna ekspedisi tersebut. Lalu mengangkat Magellan menjadi kapten dan menghitung pembagian keuntungan rempah nantinya. Selama waktu ini, Spanyol dan Portugal memiliki hubungan yang tidak baik. Mereka cemburu satu sama lain terhadap eksplorasi dan prestasi angkatan laut masing-masing. Bahkan terkadang ketegangan di antara mereka meletus menjadi pertempuran. (Ollhoff, 2014, hal. 4)
Perjalanan Magellan
Pada tanggal 20 September 1519, sebuah kapal yang bernama Trinidad yang dikomandoi oleh Magellan memimpin 4 kapal lainnya untuk memulai perjalanan.
Rombongan kapal Magellan sampai di Brazil pada tanggal 13 Desember dan memasuki Teluk Rio de Jenero untuk perbaikan kapal dan mengisi perbekalan.
Kemudian mereka pergi ke selatan menuju Argentina.
Saat rombongan mereka melanjutkan ekspedisinya, kapal terkecil mereka karam, namun para awaknya berhasil diselamatkan dan tinggal menyisakan 4 kapal.
Lalu mereka memasuki selat yang terkenal dengan Selat Magellan. Di selat ini, kapal terbesar mereka berkhianat dan dengan sengaja menghilang dan kembali ke Spanyol.
Ketiga kapal yang tersisa, melanjutkan perjalanan diantara teluk yang dingin. Pada tanggal 28 November 1520, mereka sampai di Samudra yang tenang, kemudian Magellan memberinya nama Samudra Pasifik.
Pada tanggal 6 Maret 1521, mereka sampai di Kepulauan Mariana. Magellan disini terlibat bentrok dengan penduduk pulau, sehingga mereka hanya mendapat sedikit perbekalan untuk melanjutkan ekspedisinya.
Pada 16 Maret 1521 mereka melihat Filipina lalu beristirahat disana. Selama di Filipina mereka menyebarkan ajaran Kristen.
Kemudian mereka pergi ke Pulau Sebu dan mengajak raja Sebu yaitu raja Humabon untuk memeluk Kristen dan menjadi sekutu. Karena telah menjadi sekutu, Raja Humabon mengajak Magellan untuk mengalahkan Lapu-Lapu dari pulau Maktan. Mereka menyerang pulau Maktan dengan sekitar 60 pasukan Magellan melawan 1500 pasukan Lapu-Lapu. Dalam pertempuran ini, Magellan dan beberapa pasukannnya tewas.
Beberapa hari kemudian 27 awak dibunuh oleh Raja Humabon yang berkhianat. Karena mengalami kekalahan, mereka memilih mundur, pasukan awak tinggal sedikit dan salah satu kapalnya bocor.
Maka mereka menenggelamkan 1 kapal dan menyisakan 2 kapal untuk melanjutkan perjalanan. Mereka kemudian menemukan pulau rempah yaitu Maluku Islands yang sebelumnya mereka singgah di Brunei.
Dan setelah mendapatkan rempah-rempah, dalam perjalanan pulang, 1 kapal ditangkap oleh pasukan Portugal dan dipenjarakan. Kemudian 1 kapal yang tersisa yang dipimpin oleh Juan Sebastian del Cano dan berhasil lolos dari pengejaran.
Karena takut akan pengejaran Portugal, ia menghindari persinggahan di pelabuhan untuk mengisi perbekalan. Mereka akhirnya sampai di Spanyol pada tanggal 6 September 1522 dengan sisa hanya 18 awak kapal yang sakit dan tidak berdaya. Sangat jauh sekali jumlah pada saat mereka berangkat yaitu 237 orang (ID, 2021). Namun, positifnya muatan kapal yang berisi rempah seberat 26ton bisa menutup ongkos ekspedisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H