Menurut Danar Widiyanta, bentuk sejarah pra Islam adalah sebagai berikut:
- Khabar
Khabar sering digunakan sebagi laporan atau cerita. Bentuk khabar biasanya menggunakan cerita pendek, selalu disajikan dalam bentuk dialog antara pelaku peristiwa sehingga memudahkan seajrawan untuk merekontruksi. Contoh khabar adalah kumpulan monograf yang ditulis oleh Al-Haitsam ibd Adi.
- Kronik
Kronik merupakan penyusunan sejarah berdasarkan urutan penguasa dan tahun kejaidan, biasanya ditambah dengan ekor atau dyal. Contoh karya kronik tertua adalah Tarikh Al-Umam wa al-Muluk yang ditulis oleh Ibn Jarier al-Tabari.
- Biografi
Biografi sering juga disebut tabaqah, biasanya mencakup sejarah hidup orang-orang besar, tokoh-tokoh penting. Contoh karya biografi adalah Tarikh Baghdad yang ditulis oleh Khatub al-Bagdadi.
- Sejarah umum
Sejarah umum sudah tercampur dengan tulisan mengenai politik dan peristiwa-peeristiwa khusus. Conoth karyanya adalah Tarikh al-Umam wa al-Muluk karya Muhammad Ibn Jarir al-Thabari yang berisi tentang uraian sejarah secara panjang lebar mengenai agama, hukum, politik, dan kejadian-kejadian lainnya.
Aliran Historiografi Islam
Historiografi Islam diwarnai dengan aliran Yaman, Madinah dan Irak yang kemudian bersatu dan melebur dalam "pertemuan tiga aliran".
- Aliran Yaman (Arab selatan)
Berbentuk hikayat (al-qashash atau cerita) merupakan kelanjutan dari corak sejarah pra Islam. Isinya merupakan cerita-cerita khayal, dongeng-dongeng kesukuan. Tokoh aliran Yaman ini diantaranya: Ka'ab al-Ahbar, Wahab ibn Munabbih, Abid ibn Syariyyah al-Jurhumi.
- Alian Madinah
Aliran Madinah muncul di Madinah. Aliran ini banyak memperhatikan al-Maghazi Sirah Nabawiyah, berjalan di atas ilmu hadits yang sangat memperhatikan sanad. Sejarawan aliran ini banyak terdiri dari ahli hadits dan ahli fikih. Diantara sejarwan aliran ini adalah Musa ibn Uqbah, Abdullah ibn Abbas, Aban ibn Ustman bin Affan, dll.
- Aliran Irak
Langkah awal historiografi Islam aliran Irak adalah dengan pembukuan tradisi lisan oleh Ubaidullah ibn Rafi yang merupakan sekretaris Ali bin Abi Thalib. Ailran ini dikatakan sebagai kebangkitan yang sebenarnya dari penulisan sejaarah sebagai ilmu. Aliran ini juga banyak melahirkan sejarawan-sejarawan besar di masa kemudian.
Historiografi Islam Masa Kerajaan Besar
Tulisan-tulisan sejarah berkembang hingga masa Abbasiyah. Tulisan yang muncul pada generasi pertama Abbasiyah ditandai dengan beberapa fase perkembangan diantaranya koalisi antara Abbasiyah dengan kelompok syiah. Perbedaan yang mencolok adalah penulisan historiografi Timur tengah yang dipengaruhi oleh sejarah Islam.
Historiografi Islam Masa Modern
Akhir abad ke 18 Mesir sudah menampakan tanda-tanda kebangkitan setelah mengalami kemunduran yang panjang. Ditandai dengan mulai munculnya penulis-penulis di berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang seajrah terdapat Abd Arrahman al-Jabarti sebagai peolpor dan perintis kebangkitan kembali Arab Mesir. Saat itu ketika Mesir telah bebas dari pendudukan Napoelon dari Prancis, penguasa Mesir yang baru, Muhammad Ali Pasha menekadkan diri untuk meniru Barat dengan cara menggalakan  penerjemahan.
Hingga perkembangannya di abad ke 20, sejarawan jazirah Arab banyak mengambil tema metodologi dan pendekatan sejarah yang bercorak Barat. Historiografi dengan corak tersebut kemudian dinamakan dengan historiografi modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H