Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetanggaku Saudaraku, Ini Dia Tipsnya!

21 Oktober 2022   04:00 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:05 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tetangga adalah orang yang hidup disekitar lingkungan tinggal kita dan tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Jika kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tetanggalah yang paling sering berinteraksi dengan kita, bahkan lebih dulu kita ajak bicara.

Tetangga adalah orang terdekat yang paling mengetahui kehidupan kita dibandingkan kerabat kita. Saat terkena musibah, tetanggalah orang pertama yang akan membantu kita.

Menurut KBBI, tetangga/te·tang·ga/ termasuk dalam nomina (kata benda) yang memiliki arti orang (rumah) yang rumahnya berdekatan atau sebelah-menyebelah; jiran; 2 orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) berdekatan.

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian tetangga menurut para ulama. Ibnu Hajar dalam kitab Al-Fath  berkata : “Ibnu Wahb telah mengeluarkan riwayat dari Yunus dari Ibnu Syihab: tetangga adalah empat puluh rumah dari sebelah kanan, sebelah kiri, dari bagian belakang, dan bagian depannya."

Sedangkan Ali bin Abi Thalib RA berpendapat, tetangga ialah orang yang mendengar panggilan. Maksudnya adalah setiap yang sampai kepadanya suara azan tanpa menggunakan alat pengeras suara.

Saking pentingnya kedudukan tetangga, Islam memerintahkan umatnya untuk berlaku ihsan pada tetangga. Al ihsan (berbuat baik) memiliki makna memberi bantuan, berinteraksi dengan baik, menjaga dari bahaya, dan memelihara kebaikan orang di sekitarnya.

Tetangga menjadi penentu bagi terciptanya lingkungan hidup yang harmonis, tentram, dan saling mendukung.

Salah seorang penyair berkata :

Mereka mencelaku tatkala aku menjual rumah dengan murah
Mereka tidak tahu bahwa tetangga disana membuat susah
Maka saya katakan kepada mereka, hentikan cacian karena,
Dengan tetangga, rumah menjadi mahal dan murah harganya
(Kitab Syakhshiyyah al-Muslim, Muhammad Ali al-Hisyami).

Lalu, apa, sih, tipsnya agar hidup rukun dengan tetangga?
Beberapa hal ini bisa dilakukan agar tercipta keharmonisan hidup bertetangga:

1. Sapalah tetanggamu.

Perkataan yang baik atau salam yang disertai senyum manis, akan membuat tetanggamu berbahagia karena tertular oleh kebaikan dan penghormatan yang kita berikan.
Dalam Islam, mendahului mengucap salam akan mendapatkan kebaikan yang lebih banyak.

2. Membalas kebaikannya dengan yang setara atau lebih baik lagi.

Sering kali, setelah bepergian tetangga kita membawakan oleh-oleh. Di lain waktu, tetangga kita memberikan makanan hasil masakannya. Pada saat yang lain, ketika kita memerlukan bantuan, tetangga kita sigap membantu dengan ikhlas.

Tentu saja sebagai tetangga yang baik, semua kebaikan yang dilakukan tetangga kita, dibalas dengan kebaikan yang sama pula. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda bahwa jika ingin dicintai hendaknya saling memberi hadiah.

3. Menjenguk ketika sakit.

Ketika tetangga kita sakit, berikanlah perhatian dengan menjenguknya. Kehadiran kita tentu akan sangat menghibur dirinya yang sedang diuji dengan penyakit. Sertakan doa agar ia bersabar dan segera mendapatkan kesembuhan.

4. Ikut berbahagia jika tetangga mendapatkan kesuksesan.

Ucapan tulus atas keberhasilan yang dicapai tetangga kita, sesungguhnya bukan hanya membahagiakan orang lain, tetapi orang yang memuji pun akan merasakan kebahagiaan yang sama. Apalagi jika mendoakannya dengan kebaikan, karena sesungguhnya doa yang baik akan diaminkan oleh para malaikat dan doa tersebut akan kembali pada orang yang mendoakan.

5. Turut berduka cita jika tetangga terkena musibah.

Sebagai tetangga, kita ikut merasakan kesedihan atas musibah yang menimpa tetangga kita. Jadilah orang yang selalu bisa mendengarkan cerita sedihnya, menghibur, dan berusaha membantu sekuat yang kita mampu. Percayalah, jika kita berada di sisinya saat terpuruk, tetangga kita akan selalu mengenang kebaikan yang pernah kita lakukan.

6. Menjaga kehormatan tetangga dan keluarganya.

Manusia tak pernah luput dari salah dan khilaf, begitu juga dengan tetangga. Namun, sebagai orang terdekat, kita harus menutupi kekeliruan yang membuat kehormatannya tercoreng. Akan tetapi, kita juga jangan segan mengingatkan ketika tetangga kita tergelincir dan bersama-sama menjadi pelopor dalam kebaikan.

7.  Pandai menjaga sikap.

Kita harus memperhatikan adab-adab dalam bertetangga. Jagalah ucapan dan perbuatan kita dari hal-hal yang dapat menyakiti tetangga.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda bahwa ada seorang wanita yang taat beribadah, tetapi masuk ke dalam neraka akibat ucapan yang menyakiti tetangganya.


Hal ini membuktikan bahwa akhlak yang baik merupakan faktor utama dalam menciptakan ketentraman di dalam kehidupan bertetangga. Termasuk dalam hal ini menyambut dengan baik ketika tetangga berkunjung ke rumah kita.

Demikian juga ketika kita mendapatkan undangan dari tetangga. Penuhilah undangan tersebut dengan tetap menjaga adab untuk menghormatinya.

8. Membuat Tetangga Merasa Nyaman.

Memiliki tetangga yang suka membuat keributan atau selalu mempermasalahkan segala hal, tentu membuat kita tidak nyaman. Karenanya saling menghargai adalah salah satu adab bertetangga yang wajib dimiliki agar tetangga kita tidak merasa terganggu.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya." (HR. Bukhari).

Contohnya, ketika kita akan memperbaiki atau merenovasi rumah, hendaknya meminta izin terlebih dahulu pada tetangga terdekat. Begitu pun jika ingin mengadakan suatu acara atau hajatan, kita perlu meminta izin agar mereka merasa dihargai.

9. Menghindari perbincangan sia-sia.

Perbincangan yang tidak jelas juntrungannya sebaiknya kita hindari.  Selain itu jangan melibatkan diri kita dalam perbincangan yang terlalu lama. Hal ini dilakukan agar terhindar dari gibah atau menggunjing orang lain, bahkan sangat mungkin menimbulkan fitnah.

Sebagai penutup, hendaknya kita mengingat pesan Rasulullah dalam sabdanya:
"Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, ... disebutkan diantaranya: "Seseorang yang mempunyai tetangga, ia disakiti (diganggu) oleh tetangganya, tetapi ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya."" (HR. Ahmad disahihkan oleh Al-Albani).

Demikian tips yang bisa kita lakukan dalam berinteraksi dengan tetangga. Tetangga adalah keluarga terdekat sehingga jika kita menjaga kerukunan dan kenyamanan dalam bertetangga, maka akan tercipta keharmonisan dan kita akan merasa betah serta aman berada di antara mereka.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun