Saat saya menunggu, suami menelepon dan memberitahukan bahwa antriannya masih lama yaitu sekitar 20 lagi. Akhirnya kami berjalan menuju danau kecil yang dikelilingi oleh pepohonan dan saung-saung bambu yang unik.Â
Bagi pengunjung yang ingin naik perahu tradisional dikenakan biaya Rp 40.000, 00 per orang selama 15 menit. Kami hanya berfoto saja di sini, bergantian dengan pengunjung yang lain.Â
Setelah itu kami kembali ke tempat semula di dekat wahana Water Coaster. Tak lama suami dan ananda lewat, saya mengabadikannya dengan mengambil foto dan video pendek.
Wahana ini dirancang untuk segala usia, sehingga aman untuk anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi untuk anak ada batasan tinggi yaitu minimal 1 meter. Pengunjung akan merasakan sensasi antara kecepatan saat meluncur dan percikan air.Â
Di setiap belokan ada petugas yang siap membantu untuk mendorong dan selalu mengingatkan agar pengunjung memegang ban karet dengan kuat.
Saya dan adik berjalan ke bawah menuju tempat pemberhentian wahana seluncuran air dan bertemu dengan ananda serta suami. Walaupun sudah dilapis dengan jas hujan, celana bagian belakang serta baju ananda dan suami basah.Â
Suami mengatakan bahwa sebelum meluncur harus menandatangangi surat pernyataan, yang isinya apabila terjadi hal yang tidak diinginkan maka pengunjung tidak akan menuntut kepada pihak manajemen Dusun Bambu.Â
Ternyata ada maksimal berat badan untuk mencoba wahana ini yaitu 80 kg, sedangkan suami memiliki berat badan 83 kg. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa saat meluncur, suami dan ananda bisa sampai di pemberhentian dengan selamat.
Kami berpisah di sini, suami dan ananda menuju toilet untuk berganti baju sedangkan saya dan adik menuju wahana air terjun buatan.
Air Terjun Buatan, Spot Relaksasi yang Menyegarkan
Kami berdua menuju wahana Path of Water, harga tiket masuknya sebesar Rp 50.000,00 per orang dan diberi gelang kertas. Karena berdua, biaya yang dibayar menjadi Rp 80.000,00. Kata petugas, selama memakai gelang, pengunjung bisa bolak-balik ke wahana sampai pukul 17.00.