Mobil wara-wiri bisa mengangkut sekitar 15 orang pengunjung, mungkin sedang suasana imlek di jalan yang kami lewati banyak dipasang lampion berwarna kuning. Hanya beberapa menit saja kami sudah sampai di tempat pemberhentian pertama.
Di depan terdapat patung yang dibuat dari bambu dan rotan yang mencerminkan konsep ramah lingkungan yang menjadi ciri khas Dusun Bambu. Baju yang dikenakan oleh patung juga beruansa imlek, pada hari biasa patung ini mengenakan baju adat sunda yaitu pangsi lengkap dengan ikat kepalanya.
Saat naik tangga, di bagian atasnya dipasang lampion warna merah yang terlihat indah. Di sebelah kanan tangga, ada tempat penukaran tiket dengan minuman selamat datang. Suami dan ananda mengantri minuman, pilihannya hanya ada 2 yaitu milo hangat dan lemon tea hangat. Ada juga pilihan lain yaitu es lilin dengan beberapa varian rasa.
Setelah menghabiskan minuman, kami berjalan melewati jembatan bambu yang di bagian kanan dan kirinya dipasang lampion berwarna putih.Â
Kami sampai di Taman Arimbi, di sini banyak bunga berwarna-warni yang tertata rapi. Kami berfoto di depan barisan bunga Salvia, warna bunganya yang merah menjadikan tampilan foto menjadi lebih cantik.
Selanjutnya kami berjalan ke atas, di Dusun Bambu ini setiap masuk ke wahana berbayar semua. Jadi kami memutuskan akan masuk ke dua wahana saja yang terkenal di sini yaitu Water Coaster dan air terjun buatan.
Wahana Water Coaster yang Seru dan Memacu Adrenalin
Suami dan ananda masuk ke wahana Water Coaster, tiket masuknya sebesar Rp 60.000,00 per orang.Â
Wahana ini cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi seru yang memacu adrenalin sambil menikmati keindahan alam sekitar. Dengan panjang lintasan sekitar 400 meter yang meliuk-liuk, pengunjung akan meluncur menggunakan ban karet.
Saya dan adik menunggu di tempat yang dilewati oleh lintasan, beberapa kali saya melihat pengunjung yang meluncur. Ada yang berdua, tetapi ada juga yang bertiga bersama anak kecil.Â
Pengunjung menggunakan jas hujan transparan supaya tidak basah. Kelihatannya seru dan beberapa kali terdengar jeritan, pengunjung meluncur sambil mengabadikan momen ini mengunakan gawai. Â