Dari minggu kemarin, hujan terus menerus mengguyur kota Cibadak. Hari Selasa yang lalu pun hujan masih turun sejak semalam sampai pagi.
Saya pun memutuskan untuk tinggal di rumah saja, karena saat ini kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mengolah dan memasukan nilai ke dalam aplikasi e rapor.Â
Mengerjakan e rapor bisa di rumah, yang penting memiliki kuota internet. Apabila sudah selesai dan nilai dari guru mata pelajaran masuk semua, baru wali kelas bisa mengunduh dan mencetaknya di sekolah.
Pukul 08.00 di luar rumah terdengar suara seorang perempuan yang menjajakan dagangannya sambil mengenakan jas hujan, saya pun memanggilnya.Â
Teteh penjual ini setiap hari lewat, tetapi biasanya saya bertemunya di akhir pekan saja karena pada hari kerja saya sudah berangkat ke sekolah pukul 06.45.
Mungkin karena hujan, dagangannya masih banyak. Saya membeli teci bumbu kacang, karena sudah lama tidak memakannya. Selain teci, ada beberapa makanan yang dijualnya yaitu donat, molen, gehu, risol,dan pastel.
Harganya yaitu Rp 1.250,00 per buah. Beberapa minggu yang lalu masih dijual dengan harga Rp 1.000,00 per buah, mungkin karena harga bahan dasarnya naik sehingga harganya dinaikan sedikit.
Teci Bumbu Kacang, Kuliner Unik dan Khas dari SukabumiÂ
Teci merupakan kuliner khas dari Sukabumi, rasanya kenyal dan lezat. Teci singkatan dari sate aci, dibuat dari bahan aci kawung atau sagu aren yang disajikan dengan bumbu kacang. Â
Makanan ini rasanya mirip dengan sate, tetapi, yang membedakannya adalah teci tidak dibakar. Melainkan hanya diberi bumbu sate yng berasal dari kacang tanah yang dihaluskan. Teci juga tidak ditusuk, tapi berupa potongan aci yang telah diolah sebelumnya.
Untuk membuat teci ini menggunakan bahan-bahan 500 gram sagu aren, garam dan air dingin secukupnya.Â
Cara membuatnya yaitu campurkan sagu aren dan garam dengan air sedikit demi sedikit sambil dimasak dengan api kecil. Aduk sampai matang. Kemudian tuangkan ke dalam wadah, setelah dingin di potong-potong sesuai selera.
Bahan untuk membuat bumbu kacang yaitu 100 gram kacang tanah, 2 siung bawang putih, garam dan gula secukupnya, 3 buah cabai merah dan 250 ml air dingin. Bagi yang penyuka pedas, cabenya bisa ditambah beberapa buah lagi.
Cara membuatnya yaitu haluskan kacang tanah, bawang putih, cabai, tambahkan garam dan gula. Kemudian tumis dengan minyak goreng sedikit. Tambahkan air dan masak hingga mendidih. Masukan teci yang sudah dipotong-potong agar bumbunya meresap dengan rata, angkat dan sajikan.
Selain bahan di atas, bisa juga ditambahkan daun jeruk purut dan bawang untuk memperkuat aroma dari teci ini.
Waktu saya masih kecil, ibu suka membuatnya tetapi bumbunya menggunakan kelapa parut yang sudah disangrai atau disangan.Â
Cara membuatnya sama seperti bumbu kacang tadi, hanya kacangnya diganti dengan kelapa yang sudah disangrai. Rasa bumbunya memang beda, tetapi keduanya sama-sama enak untuk dinikmati.
Saat ini penjual teci sudah jarang ditemui, hanya kebetulan di tempat tinggal saya ada yang lewat setiap pagi. Itupun belum tentu kebagian, karena sudah habis terjual.Â
Di warung yang dekat rumah, sesekali suka juga menjual teci ini. Kalau pas lewat warung terlihat ada teci, saya pun akan membelinya.
Teci ini ada juga yang menyebutnya ciwang, sedangkan masyarakat Jampang Kulon menyebutnya lagodeh.
Wasana Kata
Teci bumbu kacang bukan hanya sekadar makanan, tetapi bagian dari budaya kuliner Sukabumi.Â
Cita rasanya yang otentik mencerminkan kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah bahan sederhana menjadi hidangan yang unik dan istimewa.
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.
#Tulisan ke-122 di tahun 2024
Cibadak, 12 Desember 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H