Guru Penggerak (PGP) yang dicanangkan Kemendikbudristek bertujuan manghasilkan guru-guru yang kompeten dalam mengajar dan mampu menjadi pemimpin pembelajaran di komunitasnya.
ProgramMereka diharapkan menjadi katalis perubahan yang membawa transformasi positif dalam ekosistem pendidikan. Setiap angkatan terdiri dari guru-guru yang telah melalui proses seleksi ketat dan menjalani pelatihan intensif selama enam bulan.
Lokakarya Ke-7 PGP Angkatan Ke-11 Kabupaten Sukabumi
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program guru penggerak hingga saat ini, telah memasuki angkatan ke-11. Setelah mengikuti pelatihan selama 6 bulan, calon guru penggerak (CGP) angkatan ke-11 ini melaksanakan kegiatan yang terakhir yaitu lokakarya ke-7 yang dilaksanakan selama dua hari.
Untuk Kabupaten Sukabumi, lokakarya ke-7 hari pertama dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 7 Desember 2024 di SMPN 2 Cibadak untuk kelas belajar. Dilanjutkan pada hari Minggu tanggal 8 Desember 2024 kegiatannya berupa kelas berbagi dan panen hasil karya, yang dilaksanakan di Gedung Pusbangdai Cikembar.
Untuk panen hasil karya ini setiap kelompok CGP membuat stand pameran yang menampilkan hasil belajarnya selama 6 bulan berupa praktik baik yang telah dilakukan oleh CGP di sekolahnya masing-masing.
Kegiatan panen hasil karya ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi, Perwakilan KCD Wilayah-5 Jawa Barat, perwakilan BBGP Jawa Barat, para kepala sekolah dan tamu undangan lainnya.
Biasanya para CGP mengundang keluarga dan rekan sejawatnya untuk melihat stand mereka. Saya pun berkunjung untuk melihat pameran hasil karya salah satu CGP yang berasal dari SMPN 2 Cibadak.
Saya datang ke sana pukul 09.30, di atas panggung sedang menampilkan kelas berbagi yang menampilkan 6 orang CGP perwakilan dari semua peserta untuk menjelaskan praktik baiknya kepada seluruh undangan.
CGP yang tampil yang merupakan perwakilan dari setiap jenjang yaitu TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB, mereka dipilih setelah program aksi nyatanya diseleksi oleh Pengajar Praktik dan dinyatakan yang terbaik dari semua peserta.
Pada saat menjelaskan di atas panggung, ditampilkan pula video mereka pada saat melakukan praktik baik bersama siswa di sekolahnya masing-masing dan semuanya terlihat keren serta inovatif.
Dari semua yang ditampilkan, yang paling menarik perhatian saya yaitu praktik baik yang dilakukan oleh CGP yang berasal dari SMPN 1 Gunungguruh yang berjudul Kabaya (Karnaval Budaya), karena ditampilkan pula hasil karya siswa berupa baju yang dibuat dari bahan limbah daur ulang dan hasil modifikasi bahan-bahan yang ada.
Acara resmi mulai dari pembukaan sampai kelas berbagi selesai pukul 11.00 yang dilanjutkan dengan pembukaan stand pameran hasil belajar, sehingga para tamu undangan dan pengunjung bisa keliling untuk melihat-lihat ke setiap stand yang ada.Â
Di setiap stand, pengunjung diminta memberikan umpan balik setelah melihat program dan praktik baik yang ditampilkan oleh setiap CGP. Ada souvenir yang disediakan oleh setiap kelompok bagi para pengunjung.Â
Setelah kegiatan lokakarya ke-7 ini, tahap selanjutnya yaitu para CGP menunggu pengumuman kelulusan dari BBGP Jawa Barat.
Apakah Program Guru Penggerak Angkatan ke-11 Merupakan Angkatan Terakhir?
Menurut informasi yang saya dapatkan dari Kepala Sekolah setelah mengikuti rapat di Dinas Kabupaten Sukabumi bulan lalu bahwa Guru Penggerak Angkatan ke-11 ini merupakan yang terakhir di Kabupaten Sukabumi.
Kabarnya BBGP Jawa Barat akan menyerahkan pembiayaan untuk Program Guru Penggerak angkatan selanjutnya ke Pemda masing-masing.Â
Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menyatakan tidak sanggup karena biaya yang harus dikeluarkan untuk Program Guru Penggerak ini sangat besar, sehingga tidak ada anggaran yang bisa dialokasikan untuk kegiatan ini. Sedangkan bagi Pemda lain yang memiliki anggaran, Program Guru Penggerak untuk angkatan selanjutnya masih tetap bisa berjalan.
Pada saat saya keliling melihat stand pameran saya bertemu dengan rekan PP Angkatan-6, mereka juga mengatakan hal yang sama bahwa angkatan ke-11 ini merupakan angkatan terakhir
Sangat disayangkan apabila Program Guru Penggerak di Kabupaten Sukabumi harus berakhir, karena sudah memberikan dampak positif yaitu meningkatkan kompetensi guru yang akan menunjang peningkatan kualitas pendidikan.
Meskipun ada kemungkinan Program Guru Penggerak angkatan ke-11 Kabupaten Sukabumi menjadi yang terakhir, semangat Guru Penggerak diharapkan tetap menyala. Jika program ini dihentikan, lulusan angkatan sebelumnya dapat terus berperan sebagai agen perubahan, menginspirasi guru-guru yang ada di komunitasnya masing-masing.
Semoga ada evaluasi efektivitas program ini dari Kemendikbud untuk menentukan langkah ke depan. Hasil evaluasi dapat menghasilkan rekomendasi, apakah program ini dilanjutkan dalam bentuk yang sama, dimodifikasi, atau dihentikan.
Jika program ini diperpanjang, pemerintah perlu memastikan bahwa implementasi berjalan lebih baik, dengan memperluas akses ke wilayah yang masih kekurangan tenaga pendidikan berkualitas dan pembiayaan tetap ditanggung oleh pusat sehingga tidak memberatkan pemerintah daerah.
Apabila biaya harus ditanggung oleh Pemerintah daerah, dipastikan ada beberapa Kabupaten/Kota yang tidak bisa melanjutkan program ini dan salah satunya adalah Kabupaten Sukabumi.
Wasana Kata
Hingga saat ini, belum ada kepastian resmi dari Kemendikbudristek mengenai status program Guru Penggerak setelah angkatan ke-11. Apa pun keputusan yang diambil, program ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi transformasi pendidikan Indonesia.
Hal yang lebih penting adalah memastikan semangat penggerak pendidikan terus berlanjut, baik melalui program ini maupun program inisiatif lainnya.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan Guru Penggerak adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari individu yang berdedikasi dan berkomitmen tinggi terhadap dunia pendidikan. Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.
#Tulisan ke-121 di tahun 2024
Cibadak, 10 Desember 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H