Beliau menjelaskan tentang dampak dari kenakalan remaja tersebut dan usaha pencegahannya serta mengajak agar siswa-siswa SMPN 2 Cibadak menjadi siswa yang disiplin, bertanggung jawab, saling menghargai antar teman satu sekolah ataupun dengan pelajar dari sekolah lain.
Terkait dengan pengedaran narkoba dan obat-obat terlarang, beliau menginformasikan bahwa beberapa bulan yang lalu telah melakukan penangkapan terhadap pengedar obat-obatan jenis Eximer dan Tramadol yang ada di wilayah Cibadak.
Beliau mengingatkan kepada para siswa agar menjauhi obat-obatan terlarang tersebut karena akan merugikan bagi diri sendiri dan keluarga. Â
Untuk itu beliau mengajak siswa untuk mengucapkan bersama-sama slogan "jauhi narkoba, sayangi keluarga". Semua siswa pun mengucapkan slogan tersebut dengan suara yang lantang dan penuh semangat.
Selanjutnya beliau memotivasi siswa dengan menceritakan kisah Thomas Alva Edison di masa kecilnya yang pernah dikeluarkan dari sekolah. Gurunya memberikan surat kepada ibunya yang menyatakan bahwa Thomas Alva Edison seorang yang bodoh sehingga tidak layak untuk bersekolah di tempat tersebut.
Ketika Thomas Alva Edison bertanya tentang isi surat tersebut, ibunya menjawab bahwa dia terlalu pintar sehingga harus pindah ke sekolah lain. Berkat ibunya, Thomas Alva Edison memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar dan mendapatkan pendidikan dari ibunya yang seorang guru sehingga akhirnya menjadi seorang ilmuwan yang terkenal.
Kata Pak Aprias Supriatna dari kisah tersebut bisa diambil hikmahnya yaitu jangan jadi orang suka mengecilkan orang lain, tetapi jadilah orang yang memiliki motivasi yang tinggi dan bisa memotivasi orang lain.
Beliau mengajak siswa untuk saling memotivasi temannya, dengan cara menepuk bahu temannya dengan mengatakan "kamu anak yang pintar, kamu anak yang baik". Pertamanya menggunakan tangan kanan kemudian berganti menggunakan tangan kiri untuk menepuk bahu temannya yang berada di sampingnya.
Pada bagian akhir, beliau berharap semoga amanat yang telah disampaikan bisa bermanfaat bagi seluruh siswa SMPN 2 Cibadak. Setelah mengucapkan salam, beliau turun dan menyalami pemimpin upacara dan kembali lagi ke tempatnya.
Wasana KataÂ
Usaha mencegah terjadinya kenakalan remaja, seperti kekerasan dan perundungan tidak bisa dilakukan hanya oleh pihak sekolah saja tetapi harus bekerja sama dengan orang tua dan pihak yang terkait.