Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Menarik Dikunjungi Oleh Salah Satu Alumni Setelah Dua Puluh Tahun Lulus dari Sekolah

13 Juli 2024   09:47 Diperbarui: 13 Juli 2024   09:50 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa ini terjadi 2 tahun yang lalu. Pagi itu saya masih berada di rumah, karena mulai mengajar jam ke-3 yaitu pukul 09.00 sehingga saya beres-beres dulu di rumah sebentar dan berencana akan berangkat pukul 08.00.

Pukul 07.30 saya sudah siap memakai baju seragam, tiba-tiba Hp berbunyi dan ada panggilan dari salah satu rekan saya.

"Teh ada yang nyari, langsung ngobrol sama orangnya ya" kata beliau.

"Bu, ini Asep murid Ibu waktu di SMPN 1 Sagaranten" terdengar suara dari sana.

Saya masih mengumpulkan ingatan tentang SMPN 1 Sagaranten, tempat mengajar saya pertama kali ketika diangkat menjadi PNs. Saya pernah menuliskan pengalaman selama bekerja di sana (baca di sini).  

"Ibu, saya ingin bertemu, berangkat ke sekolah jam berapa?" kata Asep selanjutnya.

"Iya, tunggu sebentar ibu akan segera ke sekolah" jawab saya dan segera mengakhiri panggilan.

Saya langsung berangkat, perjalanan dari rumah ke sekolah sekitar 10 menit. Saya bergegas menuju ke ruang guru, dan menemui Asep yang sedang duduk di kursi tamu.

"Ibu masih ingat dengan saya ngga" kata Asep yang bernama lengkap Asep Subagja sambil mencium tangan saya.

Akhirnya kami berdua ngobrol, mengenang masa lalu saat saya masih mengajar di sana. Ketika itu saya masih gadis dan tubuh pun masih kurus, bahkan banyak murid-murid di sana yang tubuhnya lebih besar dari saya.  

Dari dulu tubuh Asep itu tinggi kurus, saat itu murid SMP masih memakai celana pendek. Asep duduk di kelas 1 dan kakaknya Mukhlis duduk di kelas 3 SMP.

Saya justru lebih ingat dengan kakaknya, karena aktif di kegiatan eskul pramuka. Selain mengajar, saya juga di sana menjadi pembina eskul pramuka sehingga lebih dekat dengan anak.  

Kemudian Asep menceritakan pengalamannya. "Setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke SMA Penerbangan di Bandung. Saat akan mendaftar, ada seorang guru yang mengatakan bahwa saya tidak akan diterima di sana karena termasuk murid yang nakal. Tetapi saya membuktikan bisa sekolah di sana sampai lulus".

Saya mendengarkan kisahnya dengan rasa terharu. "Dulu saya sering berantem dan waktu itu ibu menasihati saya. Ada satu ucapan dari Ibu yang selalu diingat dan itu menjadi motivasi bagi saya untuk berubah".

Asep kembali melanjutkan ceritanya. "Tak terbayangkan sebelumnya, pekerjaan sekarang ini telah membawa saya keliling ke beberapa negara. Dua orang guru SMP yang ingin saya temui sejak dulu yaitu Pak Dudung dan Ibu".

Pak Dudung merupakan rekan saya di SMPN 1 Sagaranten yang mengampu pelajaran Bahasa Inggris dan beliau sudah lama pindah ke kampung halamannya di Tasikmalaya.

"Waktu SMP saya sering belajar Bahasa Inggris di rumah Pak Dudung. Alhamdulillah saya sudah berkunjung ke Tasikmalaya untuk bertemu dengan beliau beberapa tahun yang lalu". Sesekali Asep berbicara dengan bahasa Inggris yang sangat fasih.

"Saya sudah lama mencari informasi tentang Ibu, baru tahu dari seorang teman bahwa Ibu mengajar di sini makanya saya mampir karena ingin bertemu" kata Asep dengan mata yang berkaca-kaca saat bercerita.

"Terima kasih karena telah mendidik dan memotivasi saya dulu. Mohon maaf tidak bisa lama-lama, karena nanti jam 11 ada jadwal penerbangan".

"Sekarang saya tinggal di Cisaat, siapa tahu nanti anak saya bisa sekolah di sini dan bisa diajar juga oleh Ibu". Saat itu anaknya Asep masih duduk di kelas 4, tetapi bila melihat zonasi lebih dekat sekolah ke SMP Negeri yang ada di Kecamatan Cisaat.

Asep pun berpamitan kepada saya dan guru-guru yang ada di ruangan. Saya mengantarnya sampai depan,

Asep memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, saat akan melaju dia membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya. Saya tersenyum dan juga melambaikan tangan kepadanya.

Ketika masuk kembali ke kantor, ada seorang guru laki-laki yang mengatakan pasti saya temasuk guru favorit waktu di sana sampai dicari oleh muridnya. Saya hanya tersenyum saja.

Wasana Kata

Itulah pengalaman menarik yang saya alami dua tahun yang lalu saat dikunjungi oleh salah satu murid setelah 20 tahun tidak bertemu. Ada perasaan haru masih diingat oleh salah satu alumni SMPN 1 Sagaranten yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.

Pada saat mengajar di sana, saya selalu memberikan motivasi kepada siswa terutama yang perempuan karena saat itu banyak yang langsung dinikahkan oleh orang tuanya.

Apa yang saya lakukan selama mendidik murid-murid selama ini, semua dilakukan dengan tulus dan Ikhlas. Tidak pernah terlintas dalam pikiran ingin mendapatkan balas dan jasa dari mereka.

Alhamdulillah dari cerita Asep, banyak teman-temannya yang sudah berhasil dan mereka tersebar di beberapa kota yang ada di Jawa Barat. Saya ikut bangga dengan keberhasilan yang telah diraih oleh mereka.

Sebagai seorang guru, jangan pernah lelah untuk menasihati dan memotivasi muridnya terutama yang sering membuat masalah, agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kita tidak pernah tahu nasib di masa datang. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, pola pikir mereka akan mengalami perubahan dan ternyata banyak yang menjadi orang sukses di kemudian hari.

Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.

Cibadak, 13 Juli 2024

#Tulisan ke-63 di tahun 2024

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun