Sambil menunggu tempat ini dibuka, Teh Nia dan Teh Nur keliling untuk mencari jajanan yang lain. Di sentra kuliner ini banyak sekali pilihan makanannya, dan pengunjung.yang datang juga banyak.
Pintu segera dibuka, yang lain masuk menempati tempat duduk yang tersedia sedangkan saya dan ananda antri di bagian pemesanan. Saya menyebutkan pesanan yang sudah dicatat dalam Hp, dan memesan minuman ternyata belum tersedia.Â
Saya bergabung dengan yang lainnya, tak lama pesanan datang yang ditempatkan dalam piring kecil. Tempat duduk yang tersedia tidak terlalu luas, sehingga langsung penuh dengan pengunjung.
Sebenarnya ananda kalau di rumah tidak suka dengan nasi ketan, tetapi di sini mau memakannya karena sudah diberi toping misis dan keju. Untuk yang rasa durian kami cicipi bertiga karena sengaja belinya dilebihkan satu. Sayang duriannya belum matang, sehingga tidak ada yang mau memakannya.
Selesai makan kami segera pergi, karena ada pengunjung yang belum kebagian tempat duduk. Setiap hari pengunjung yang datang ke tempat ini tidak pernah sepi.
Kuliner ini bisa bertahan selama puluhan tahun karena kualitas bahan bakunya selalu dijaga oleh pemiliknya, sehingga rasa dan kenikmatannya tidak berubah dari dulu sampai sekarang.
Semula pemilik pendahulunya berjualan di depan kantor pos, sehingga terkenal dengan sebutan ketan pos. Bila sahabat berwisata ke kota Batu, wajib mampir ke sini yang terletak di Jalan Ir. Soekarno, bagian barat Alun-Alun Kota Batu.
Keliling di Alun-Alun Kota Wisata Batu