Ananda berdua sudah menunggu di tangga paling bawah, mereka memiliki fisik yang bagus karena rajin olahraga dan selama perjalanan tidak terlihat lelah. Mas Fadhil apalagi, ke sini sudah seperti jalan ke air saja karena dalam seminggu bisa 4 kali membawa pengunjung.
Setelah melepas lelah sebentar, saya menuju ke tangga tetapi keponakan menyerah dan tidak mau melanjutkan lagi. Sayang sekali, padahal tinggal sedikit lagi untuk sampai ke atas.
Akhirnya kami hanya berempat naik tangga. Menurut informasi jumlah anak tangganya 250 buah, saat naik tangga ini tidak bisa cepat-cepat karena harus menunggu pengunjung yang berada di atasnya berjalan.
Alhamdulillah akhirnya kami sampai di puncak dan bisa melihat kawah Gunung Bromo yang menganga lebar dengan diameter mencapai 800 meter. Kepulan asap putih terus keluar dari dasar yang menandakan bahwa gunung ini masih aktif.
Mas Fadhil langsung mengambil foto dan video kami bertiga di dekat kawah, saya lupa melepaskan masker pada saat difoto.
Dari kawah bila melihat ke arah jalan yang dilewati akan terlihat hamparan pasir yang luas berbatas dinding tebing yang terlihat indah. Saat menengok ke sebelah kanan terlihat Gunung Batok dengan jarak yang sangat dekat.
Kami berada di atas hanya sebentar dan segera turun, ternyata keponakan sudah tidak ada. Perjalanan pulang ternyata lebih cepat karena jalannya menurun dan tidak merasa lelah.
Akhirnya kami bertemu dengan yang lainnya di sebuah warung, mereka menunggu sambil membeli minuman dan camilan. Bersama-sama kami menuju parkiran jeep.
Perjalanan Menuju Bukit Teletubbies
Perjalanan kami selanjutnya yaitu menuju padang savana, dan melewati kawasan Pasir Berbisik. Cuaca sudah mulai terasa panas, kami berhenti sebentar untuk sesi foto di Bukit Teletubbis. Sayangnya rumput dan pepohonan yang ada di sekitarnya sedang kering.
Setelah sesi foto berakhir, kami pun langsung pulang. Perjalanan menggunakan jeep ini memang seru, dan di kawasan yang berpasir jeep melaju dengan kecepatan yang tinggi.