Ternyata Mas Fanni senang diajak ngobrol, sehingga kami bisa banyak bertanya kepadanya. Sedangkan di jeep satunya lagi, hanya ananda yang sesekali mengajak sopir mengobrol karena kedua sepupunya pendiam.
Jeep awalnya melaju dengan cepat, tetapi mendekati spot sunrise mulai melambat menunggu jeep di depannya berjalan. Jeep yang kami tumpangi bisa parkir di pinggir jalan sebelum area spot sunrise, sehingga kami tidak akan terlalu jauh melakukan penanjakan.Â
Waktu menunjukkan pukul 04.00, kami mampir ke warung yang menyediakan toilet dan tempat untuk melaksanakan salat. Saat berwudhu airnya terasa dingin, dan untuk ke toilet di sini dikenakan tarif Rp 5.000,00 per orangnya.
Sebenarnya di tempat ini tidak ada mushola khusus yang disediakan, hanya rumah penduduk sekitar yang menyediakan ruang untuk tempat salat. Ukurannya juga tidak luas, sehingga kami melaksanakan salat shubuh secara bergantian.
Berburu Sunrise di Gunung Bromo Bersama Keluarga
Selesai melaksanakan salat subuh kami diajak oleh Mas Fadhil berjalan menuju ke area spot sunrise. Awalnya akan menuju ke Bukit Cinta, tetapi pengunjung sudah padat sehingga kami dibawa ke Bukit Dingklik yang lebih dekat.Â
Kami segera duduk mencari posisi terbaik, tikar yang dibawa dari rumah tertinggal di dalam jeep sehingga kami menyewa 2 buah tikar berukuran kecil seharga Rp20.000,00 per buah.
Udara terasa dingin dengan suhu 12 derajat Ceksius, tetapi kami masih kuat sehingga sarung tangan dan penutup kepala yang dibawa tidak dipakai.
Langit di sekitarnya masih gelap sehingga kami belum bisa melihat apa-apa. Pukul 04.50 dari balik bukit mulai terlihat cahaya berwarna jingga sedikit demi sedikit.
Gunung Semeru dan Gunung Batok yang ada di depan kami mulai nampak bagian puncaknya saja, karena tertutup oleh kabut yang terlihat seperti lautan berwarna putih.
Subhanalloh, sajian alam yang begitu indah dan memesona. Saya merasa takjub, dalam hati tak henti-henti mengucapkan dzikir dan memuji keindahan semesta. Negeri di atas awan bukan hanya dongeng saja, tetapi nyata ada di depan mata.