Hari Minggu tanggal 5 Mei 2024 yang lalu, sebetulnya saya tidak punya rencana untuk pergi kemana-mana. Setelah sarapan pagi, tiba-tiba suami mengajak jalan-jalan keluar, katanya mungpung ananda tidak ada di rumah.
Beberapa hari setelah mengikuti ujian sekolah SMP, ananda langsung pergi ke kota Serang yaitu ke rumah kakak ipar dan sudah seminggu menginap di sana.
Saya mencari informasi tempat-tempat wisata alam yang belum pernah dikunjungi, dan akhirnya sepakat untuk pergi ke Goalpara Tea Park yang berlokasi di Desa Cisarua Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dan baru buka setahun.
Jarak dari tempat tinggal kami ke sana sekitar 33 km, kami berangkat pukul 08.00 dan sampai di sana pukul 09.15. Ternyata masih sepi, karena tempat ini baru buka pukul 10.00.
Di tempat pembelian tiket sudah ada beberapa orang pengunjung yang sedang duduk menunggu loket dibuka.Â
Kami berkeliling dulu ke bawah, ada bangunan semacam villa yang disewakan tetapi kata petugas tidak boleh masuk ke sana kecuali bagi mereka yang menginap.
Di sekelilingnya banyak pepohonan, ada beberapa ekor capung yang sedang beterbangan dan terdengar suara tongeret. Sudah lama saya tidak mendengar suara tongeret ini, sehingga merasa benar-benar sedang berada di alam bebas.
Fasilitas dan Wahana di Goalpara Tea Park
Kami kembali ke loket. Sambil menunggu, saya melihat fasilitas yang disediakan untuk pengunjung yang berada di sekitar tempat tersebut.Â
Ada toilet yang bersih dan nyaman, antara toilet laki-laki dan perempuan terpisah. Jumlah toilet di dalam masing-masing ada 5, dan sebelum masuk ke toilet ada tempat wudhu.
Terdapat juga sebuah masjid yang lumayan luas dilengkapi dengan tempat wudhu, terdapat sekat yang memisahkan tempat salat bagi laki-laki dan perempuan.
Pukul 09.45 loket pun dibuka, antrian belum banyak baru ada 3 keluarga yang akan membeli tiket. Harga tiket masuk untuk dewasa yaitu Rp. 40.000,00 dan anak-anak Rp 30.000,00.Â
Di dalamnya banyak wahana yang disediakan yaitu rainbow slide, ATV, flyng fox, mini outbound, kereta anak, rumah kucing berikut taman lalu lintas dan sepeda listrik, row boat, mini golf dan mini zoo.Â
Untuk masuk ke setiap wahana pengunjung harus membayar kembali dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 20.000,00 sampai Rp 75.000,00.
Bila ingin menikmati semua wahana lebih baik membeli tiket terusan dengan harga Rp 125.000,00 untuk anak-anak dan Rp 250.000,00 untuk dewasa.
Pengunjung yang di depan saya membawa anak kecil, oleh petugas ditawari tiket bonding seharga Rp 50.000,00 untuk tiket masuk ke mini zoo dan masuk ke area perkebunan teh. Â
Saya ikut membeli tiket tersebut, kami langsung naik kendaraan keliling menuju mini zoo. Penumpangnya hanya kami dan ibu yang membawa anak kecil berumur kira-kira 2 tahun.
Area mini zoo ada di bawah, kami pengunjung pertama yang datang ke situ. Di pintu gerbang kami membeli wortel 2 ikat harganya Rp 5.000,00 per ikatnya.Â
Petugasnya perempuan masih muda, menemani kami masuk ke dalam sambil melepaskan kelinci yang masih ada di kandang. Anak kecil tadi betah di tempat kelinci tetapi takut melihat hewan hewan yang lain, sehingga oleh ibunya dititipkan di petugas sebentar sedangan ibunya keliling sambil membuat video. Â
Arena mini zoo lumayan luas, hewan yang ada di sini juga banyak. Tempat yang terdekat dengan pintu gerbang yaitu rusa dan burung unta. Di situ ada petugas yang sedang memandikan kuda poni.
Rusanya ada di kandang, ketika didekati malah lari. Kata petugas rusanya baru datang beberapa bulan, sehingga belum bisa beradaptasi dan masih takut dengan pengunjung.
Selanjutnya kami menuju ke tempat hewan yang lain yaitu domba dan kambing etawa. Setelah siang kuda poni yang tadi dimandikan juga ditempatkan di area ini.
Di ujung tembok, terdapat beberapa kandang yang ditempati oleh beberapa macam ayam antara lain ayam kate, ayam brahmana dan ayam pelung. Â
Bagi pengunjung yang ingin buang air kecil, di sini ada 4 buah toilet yang bentuk bangunannya unik terbuat dari kayu.
Kemudan kami menuju ke tempat hewan berikutnya, ada beberapa jenis burung dan mamalia seperti berang-berang, walabi, alpaca.
Hewan buas juga ada yaitu buaya dan bintarong. Pengunjung aman berada di sini karena hewan ditempatkan di kandang yang dilindungi dengan kawat besi.
Hewan yang paling menarik perhatian kami yaitu burung merak dan Alpaca. Kebetulan ketika kami datang, ada satu ekor merak yang sedang memamerkan ekornya yang indah tetapi hanya sebentar.
Alpaca berasal dari Amerika Latin, bentuknya mirip lama. Saat diberi wortel mereka langsung mendekat sehingga bisa diambil fotonya.
Bangunan yang terakhir kami kunjungi adalah rumah kelinci, pengunjung bisa masuk untuk memberi makan kelinci tetapi pintunya harus ditutup kembali.
Tak terasa sudah satu jam saya dan suami berada di area mini zoo, semakin siang pengunjung semakin bertambah banyak. Keluarga yang datang adalah yang membawa anak kecil, dan kata petugas pengunjung paling banyak yaitu pas hari ke-2 lebaran mencapai 500 orang. Â
Menikmati Keindahan Wisata Alam Perkebunan Teh
Pukul 11.00 kami meninggalkan area mini zoo dan naik kendaraan keliling lagi menuju ke area perkebunan teh. Â Pintu gerbang menuju pekebunan teh tidak jauh dari tempat penjualan tiket, pada saat masuk pengunjung diperiksa dulu tiketnya.
Sebelum naik tangga menuju ke area Perkebunan, saya dan suami berfoto dulu di tembok yang ada tulisannya Goalpara Tea Park.Â
Pada saat mau berfoto, ada sepasang suami istri yang meminta kami untuk memotret mereka berdua. Saya membantu mengambil beberapa foto bahkan video mereka, katanya mau dikirimkan ke cucunya.
Setelah itu kami pisah, kami naik tangga dan bertemu dengan kuda poni yang bisa dinaiki berkeliling dengan harga Rp 50.000,00 per orang.Â
Di area ini terdapat taman lalu lintas di sebelah kiri, ada satu anak di dalamnya sedang naik sepeda listrik, Di bagian tengah terdapat kolam yang dilengkapi dengan air mancur.
Di sebelah kanan terdapat wahana air yang cukup luas, ada beberapa anak yang sedang naik kapal boat kecil ditemani oleh petugas. Pada bagian tengahnya ada sebuah jembatan, ada beberapa pengunjung yang berfoto di sini karena pemandangannya bagus. Â
Selanjutnya kami naik tangga lagi menuju perkebunan teh, kami melewati wahana flying fox dan wahana lainnya tetapi kami tidak tertarik untuk mencobanya. Kami berkeliling di sekitar perkebunan teh, menikmati udara segar dan keindahan alam di sekitarnya.
Di sini banyak spot foto yang indah dan instagramable, kami berfoto di semua spot yang ada dan terkadang duduk dulu untuk minum dan makan kue yang dibawa dari rumah sambil mengobrol.
Selanjutnya kami naik ke jembatan yang terletak di atas tanaman teh, dari sini kami bisa melihat pemandangan dengan jangkauan yang lebih luas.
Kami melewati saung kopi yang terbuat dari bambu, banyak pengunjung yang sedang minum di sana. Sepertinya asyik juga menikmati secangkir kopi di tengah perkebunan teh ini.
Jembatannya panjang dan menghubungkan beberapa wahana. Kami tiba di arena rainbow slide, kami hanya melihat dari jembatan. Ada pasangan suami istri lain yang sedang duduk di jembatan dan sedang melihat anak-anak yang sedang naik di wahana tersebut.Â
Kami melanjutkan perjalanan sampai ke ujung jembatan dan melihat pengunjung yang sedang naik mobil ATV mengelilingi kebun teh. Akhirnya kami tiba di ujung jembatan dan turun menuju jalan ke luar.
Di sepanjang jalan disediakan tempat duduk untuk beristirahat, kami terus berjalan dan tiba di pintu keluar. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.15, kami melaksanakan salat dhuhur dulu di masjid dan setelahnya kami menuju arah keluar Goalpara. Â
Sebelum pulang ke arah Cibadak, kami mampir dulu di warung nasi Haji Empud yang berada di dekat Pasar Sukaraja.Â
Warung nasi ini cukup terkenal dan selalu banyak pengunjungnya, bahkan pernah direviu oleh You Tuber. Makanan yang menjadi ciri khasnya yaitu semur daging kepala sapi.
Wasana Kata
Berakhir pekan dengan pergi berdua saja dengan suami ternyata menyenangkan. Kami bisa menikmati waktu bersama sambil melihat pemandangan indah kebun teh yang hijau dan menghirup udara sejuk di sana.
Selama di tempat ini, kami berkunjung ke kebun binatang mini dan berkeliling di perkebunan teh sambil mengobrol.Â
Ternyata yang pergi berdua saja bukan hanya kami, tetapi ada 2 pasangan suami istri yang kami temui di sana dan kami sempat membantu mengambil foto mereka untuk kenang-kenangan. Â Â
Pergi berdua saja dengan pasangan yang sudah lama menikah, perlu dilakukan sekali-kali untuk mempererat hubungan, merawat kesehatan mental, dan menciptakan kenangan baru.
Rencananya kami akan kembali lagi ke sini dengan mengajak ananda dan keluarga besar suami saat kami menjadi tuan rumah arisan keluarga nanti.
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu
#Tulisan ke-42 di tahun 2024
Cibadak, 12 Mei 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H