Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Nayor" Kendaraan Tradisional Khas Kota Cibadak yang Semakin Terpinggirkan

9 Februari 2024   16:17 Diperbarui: 11 Februari 2024   17:13 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung nayor di depan Kelurahan Cibadak (dokpri)

Untuk makan kuda menjadi tanggung jawab kusirnya, dalam satu hari kuda diberikan makanan berupa dedak 2 sampai 3 kali. Dedaknya dibeli dengan harga Rp 5.000,00 sampai Rp 6.000,00 per kilogramnya.

Bila mengandalkan pendapatan dengan narik nayor saja sekarang ini tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga mereka biasanya memiliki usaha sampingan lainnya.

Seingat saya dulu ada beberapa pemilik nayor, selain di Bantarmuncang ada juga yang di Cibatuhilir. Tetapi yang masih bertahan sampai sekarang hanya Ibu Erah saja.

Saya menanyakan kabar tentang Mang Nanta, pemilik nayor langganan saya dulu waktu SD. Katanya Mang Nanta sudah menjual nayor beserta kudanya yang berjumlah 2 ekor.

Jumlah nayor yang sekarang masih jalan ada sekitar 10 buah, di hari Minggu ada beberapa nayor yang narik penumpang di perumahan. Penumpangnya biasanya anak-anak, mereka diajak keliling komplek perumahan.

Tak terasa saya sudah sampai di gang dekat rumah, nayor pun berhenti dan dus belanjaan segera diturunkan. Saya memberi ongkos lebih dari yang disepakati tadi, kusirnya sangat senang dan mengucapkan terima kasih.

Waktu masih menunjukkan pukul 11.00, nayornya kembali lagi ke arah Cibadak untuk mencari penumpang kembali.

Wasana Kata

Jumlah nayor di Cibadak saat ini sudah semakin sedikit, dan semakin terpinggirkan karena banyaknya angkot dan ojol yang semakin merebak serta orang tua yang mengantarkan anaknya menggunakan sepeda motor.

Penumpangnya sudah sangat jarang, dan yang lebih sering naik nayor adalah ibu-ibu yang memiliki anak kecil sebagai hiburan buat anaknya.

Sudah saatnya pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap nasib nayor saat ini, supaya tetap lestari sehingga julukan "Kota Nayor" bagi Cibadak masih tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun