Ternyata jumlah kendaraan yang melalui jalan tersebut sudah mulai padat, baik pengendara roda 2 maupun roda 4. Sepertinya mereka akan merayakan tahun baru di Pelabuhan Ratu.
Di sepanjang jalan yang kami lewati banyak kebun kelapa sawit dan juga banyak pohon-pohon besar yang berderet di pinggir jalan, sehingga suasananya sangat sejuk.
Daerah Cikidang terkenal sebagai penghasil durian lokal. Kebetulan saat ini sedang musimnya, sehingga di beberapa tempat baik di kiri ataupun kanan jalan yang kami lewati banyak pedagang durian.
Beberapa kali saya pernah lewat ke sini tetapi hanya sampai ke SMPN 1 Cikidang saja, sedangkan ke arah Pelabuhan Ratu belum pernah.
Jalan yang dilalui berbelok-belok dan ada satu tempat yang disebut jalan tengkorak, karena sering terjadi kecelakaan di daerah ini.
Bentuknya jalannya ada tikungan, tanjakan dan turunan curam serta banyak jurang dan tebing di sekitarnya, kemiringan jalannya diperkirakan mencapai 25-30 derajat.
Sejak terjadinya kecelakaan bus tahun 2018 yang lalu, jalan ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan kecil saja. Pada saat pengendara melewati jalan tengkorak ini harus ekstra hati-hati.
Saya juga agak deg-degan saat melewati jalan ini, karena turunan dan belokannya sangat tajam berbentuk leter S.
Pukul 08.30 kami sudah sampai di depan SD Sampora, kami berhenti dulu dan suami menelepon memberitahukan bahwa kami sudah sampai. Dari sebuah gang yang ada di sebrang jalan muncul seseorang yang menyambut kami.
Selanjutnya kami masuk beberapa meter ke dalam menuju sebuah perkampungan, dan berhenti di sebuah rumah yang ada warung di bagian depannya. Â
Ini adalah rumah anaknya sepupu yang pertama, dan kami disambut oleh tuan rumah. Mereka memanggil kami dengan sebuatan paman dan bibi, walaupun usia keponakan yang pertama sebaya dengan suami.