Hari Senin Bu Dini menyuruh Faiz bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tetapi Faiz sikapnya masih sama dan mengulur-ulur waktu.
Karena kesal, Bu Dini menarik tangan Faiz supaya mau berangkat. Tetapi karena terlalu keras nariknya, tangan Faiz sampai kecakar oleh kuku Bu Dini dan sedikit berdarah.
Faiz pun menangis dan lari ke kamar, hal ini dijadikan alasan tidak mau sekolah. Bu Dini datang ke sekolah sendirian dan mendatangi kembali wali kelas, bahkan Bu Dini bertemu dengan Kepala Sekolah untuk meminta pendapat tentang anaknya.
Hari selanjutnya Faiz bisa diajak ke sekolah, tetapi tidak mau masuk ke kelas. Terpaksa Bu Dini membawa Faiz pulang kembali ke rumah. Sampai hari Jum'at, Faiz tetap tidak masuk sekolah.
Berobat ke Hipnoterapi
Awalnya Bu Dini berniat membawa Faiz ke psikolog lagi, tetapi tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membawa anaknya ke hipnoterapi.
Bu Dini mencari informasi tentang hipnoterapi yang ada di Sukabumi dan mendapatkan nomor telepon serta alamatnya. Kemudian Bu Dini menelepon dan menanyakan tentang cara pengobatan hipnoterapi tersebut.
Terapisnya memberikan informasi, metodenya ada hipnotis anak, konseling dan terapi. Setelah meminta persetujuan suaminya, akhirnya Bu Dini membuat janji untuk datang ke sana pada hari Minggu.
Faiz diberitahu akan dibawa berobat ke sana, dan dia setuju. Di hari yang telah dijanjikan, mereka bertiga berangkat ke sana.
Bu Dini dan suaminya masuk terlebih dahulu untuk diberi penjelasan tentang metode yang digunakan oleh terapis sekaligus melakukan konseling.
Setelah selesai, Faiz masuk sedangkan orang tuanya menunggu di luar. Bu Dini duduk di pintu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh terapis dengan Faiz.