Saya meminta persetujuan suami terlebih dahulu, dan akhirnya kami pun mengizinkan ananda main ke Jakarta bersama kedua sahabatnya. Â
Dua hari sebelumnya saya menyuruh ananda untuk membeli tiket kereta api ke Bogor di mini market, dan ternyata ananda titip sekalian kepada temannya. Â
Sebenarnya saya merasa khawatir melepas anak satu-satunya yang masih duduk di bangku kelas 9 pergi main ke Jakarta hanya bersama teman yang sebaya dengannya. Â Â
Maka sebelum berangkat saya sudah wanti-wanti agar ananda berhati-hati selama di perjalanan dan selalu meletakkan tas yang dibawanya di depan saat berada di kendaraan umum.
Saya bekali ananda dengan 2 kartu elektronik yang sudah diisi dengan saldo yang cukup, yang satu sebagai cadangan apabila temannya lupa bawa atau kehabisan saldo.
Perjalanan Naik Commuter Line Bersama Sahabat
Pada hari Sabtu yang sudah ditentukan, pukul 05.30 ananda diantar oleh suami ke stasiun Cibadak. Sesampainya di sana, suami langsung menuju loket untuk mencetak tiket. Petugas menanyakan kartu identitas, suami menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga yang sudah dibawa ananda.
Kereta api berangkat dari Cibadak pukul 06.10, ternyata kedua temannya baru datang beberapa menit menjelang kereta api berangkat. Ada untungnya datang lebih awal, sehingga tiket untuk semua sudah dipegang oleh ananda.
Setelah ananda naik kereta api beserta kedua temannya, suami pulang ke rumah dan berangkat ke Bandung karena ada kegiatan di sana sampai hari Minggu. Â
Sedangkan saya pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian rutin setiap hari Sabtu pagi. Sepulang dari masjid, saya langsung mengirim pesan kepada ananda.
Ananda menjawab sedang berada di KRL dan sudah sampai di Depok, rencananya akan berhenti di stasiun Manggarai dan lanjut dengan naik bus Transjakarta menuju ke sebuah mall.