Pada tahun kemarin, saat mengajar di salah satu kelas saya pernah bertanya ke siswa apakah mereka pernah naik kereta api ataupun naik commuter line. Di kelas tersebut saya adalah wali kelasnya.
Ada beberapa siswa yang menjawab pernah naik kereta api, tetapi tidak ada satupun yang pernah naik commuter line ataupun KRL. Â
Saat mendengar jawaban dari siswa, saya memakluminya. Bagi kami yang tinggal di Cibadak, naik kereta api masih memungkinkan karena terlewati rute perjalanan dari Sukabumi ke Bogor.
Tetapi apabila ingin naik KRL, maka harus naik kereta api ke stasiun Bogor terlebih dahulu baru melanjutkan perjalanan menggunakan KAI commuter.
Beberapa minggu yang lalu, ananda meminta izin kepada saya ingin main ke Jakarta bersama kedua temannya. Sepertinya ananda pernah cerita ke temannya saat liburan ke Jakarta dan menunjukkan foto-foto saat liburan di sana, sehingga temannya tertarik ingin mencoba naik KRL.
Saya tidak langsung mengiyakan, karena ananda baru berusia 14 tahun dan belum pernah pergi sendirian ke Jakarta.
Pada saat liburan ke rumah kakak ipar yang tinggal di Ciputat, ananda terlebih dahulu ikut dengan suami ke Bogor dan diantar ke stasiun Parung Panjang.Â
Kakak ipar sudah menunggu di sana, karena sudah janjian sebelumnya. Dari Parung Panjang kemudian naik KRL sampai stasiun yang dekat dengan rumah kakak ipar. Selama liburan, ananda sering diajak main oleh keluarga kakak ipar mengunjungi beberapa tempat di Jakarta dengan naik KRL ini.
Karena saya belum menjawab, ananda meminta izin kembali. "Izinkan ya Mah, aku kan sudah gede. Temanku ingin jalan-jalan naik KRL, aku sudah hafal rutenya".
Dilihat dari segi fisik memang ananda memiliki perawakan tinggi besar. Bila berdiri sejajar, saya hanya setinggi dada ananda. Ketika memakai baju bebas, banyak yang menyangka ananda sudah duduk di bangku SMA.