Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjebak Dalam Hujan

13 Oktober 2022   15:42 Diperbarui: 13 Oktober 2022   15:52 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan pekat menyelimuti langit, sepertinya tak lama lagi hujan lebat akan turun. Kupercepat langkah kaki agar segera sampai ke tujuan.  

Benar saja dugaanku, hujan pun turun dengan deras.  Aku berlari menuju ke depan pertokoan untuk berteduh, pandanganku mengamati sekeliling.

Jalanan yang semula macet menjadi lengang. Pengendara sepeda motor banyak yang menepi untuk beristirahat sejenak menunggu hujan reda.

Baca juga: Hujan dan Pelangi

Karena hujan kemacetan menjadi terurai, karena hujan orang-orang pun berteduh mencari perlindungan. Karena hujan semua insan ingin cepat pulang.

Terjebak dalam hujan mengingatkanku satu hal. Manusia adalah makhluk lemah, tak kan mampu melawan kuasa dari Sang Maha Pencipta.

#Puisi solo ke-30

Cibadak, 13 Oktober 2022

Baca juga: Malam dan Bintang

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun