Adul memiliki katarak bawaan berupa titik di bagian mata kiri, dan pernah dioperasi pada saat Adul masih kecil. Ibunya baru mengetahuinya akhir-akhir ini kalau penglihatan yang sebelahnya buram, sehingga belum sempat membawa Adul ke dokter untuk diperiksa matanya.
Kelima selalu mengawasi Adul pada saat pulang. Dengan jumlah siswa kurang lebih 750 orang, tentu saja akan menyulitkan Adul ketika bergerak diantara kerumunan siswa yang lainnya pada saat pulang bersamaan. Walaupun saya perhatikan, siswa yang lain akan memberikan jalan kepadanya.Â
Ketika Adul keluar dari kelas, akan disuruh menunggu dulu di ruang guru. Setelah sepi, barulah Adul diantar ke depan oleh Wakasek Kesiswaan dan sudah ada yang menjemputnya. Bila belum ada yang menjemput, maka ibunya Adul akan dihubungi.Â
Saya juga pernah sekali mengantar Adul dari ruang guru sampai gerbang, Adul bergerak sangat lincah bahkan untuk naik ke sepeda motor juga bisa sendiri. Adul dibonceng oleh tetangganya yang biasa mengantar dan menjemputnya setiap hari.
Keenam memperhatikan Adul  pada saat mengikuti kegiatan di luar kelas. Adul selalu mengikuti kegiatan upacara, salat dhuha ataupun salat dhuhur berjamaah. Hanya Adul selalu diarahkan agar menempati posisi paling depan, dan selalu didahulukan pada saat kembali ke kelas.
Menurut informasi dari ibunya, ketika di SD Adul juga selalu mengikuti pelajaran olah raga di lapangan bersama temannya dan suka ikut bermain bola walaupun menggunakan tangan.
Ketujuh mengetahui bakat dan minat Adul. Hal ini dilakukan agar bisa mengembangkan potensi yang dimiliknya.Â
Saya pernah datang sekali ke rumah Adul dan mengobrol dengan kedua orangtuanya. Ternyata Adul memiliki kelebihan yaitu suka menulis puisi, sehingga sangat tepat apabila Adul diajak bergabung dalam kegiatan literasi sekolah.
Bahkan Ibu Nina Sulistiati sebagai penanggung jawab kegiatan literasi sekolah sudah merencanakan akan membuat buku antologi puisi bersama Adul.
Kata ibunya, Adul pernah membacakan puisi pada saat perpisahan siswa kelas 6 SD dan pada saat diundang oleh sebuah Yayasan yang berada di Cimahpar Sukabumi.
Walaupun puisinya harus diucap ulang oleh guru, karena suara Adul tidak begitu jelas ketika berbicara agar puisi tersebut bisa dimengerti oleh orang lain.