Ketika salat dhuhur di masjid, saya bertemu dengan guru dari sekolah yang lain. Beliau menanyakan apakah tugas-tugas semua tantangan tim literasi sekolah kami lengkap semua.
Alhamdulillah saya menjawab lengkap semua, beliau menjelaskan tim literasi dari sekolahnya tidak selesai memenuhi tugas sampai akhir. Karena kegiatannya terlalu lama sehingga semangat anggota timnya menjadi menurun dan ada kejenuhan dalam mengerjakan tantangan yang diberikan.
Sekolah beliau bisa hadir di sini karena mendapatkan nominasi salah satu video terbaik, sedangkan tim GLSnya tidak masuk tiga besar.
Saya bersyukur tim literasi sekolah kami tetap semangat dari awal sampai akhir. Selama mengikuti tantangan GLN Gareulis Jabar, anggota tim saling mendukung dan saling memotivasi.
Dari awal mengikuti tantangan GLN, kami sudah memiliki komitmen untuk menyelesaikan semua tantangan sampai akhir.
Anak-anak juga sudah diberi penjelasan dalam mengikuti kegiatan ini harus dengan sepenuh hati jangan setengah-setengah, supaya mereka bisa fokus dan bisa membagi waktu dengan mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Awal mengikuti tantangan mereka duduk di kelas 8 semester 1, dan saat ini duduk di kelas 9 semester akhir tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kegiatan yang cukup lama, tapi justru meningkatkan kekompakan anggota tim literasi.
Walaupun kegiatan tantangan GLN Gareulis sudah selesai, kami meneruskannya dengan membuat puisi kolaborasi setiap hari Sabtu. Puisinya sering ditayangkan di akun saya dan beberapa kali di kirim ke Komunitas Inspirasiana.
Saya juga membuat puisi duet bersama siswa, diantaranya berjudul Mentari Senja, Sebuah Pilihan dan Sebatas Harap.
Selain ada WAG puisi, Bu Nina juga membuat kelas cerpen secara online bagi siswa sambil mencari siswa-siswa kelas 7 yang berminat dan bisa diajak untuk mengikuti tantangan di tahun depan.
Wasana KataÂ