Pada tanggal 23 Maret 2022, tim literasi SMPN 2 Cibadak menerima dua buah surat dari panitia GLN Gareulis Kabupaten Sukabumi.
Surat pertama berisi pengumuman pemenang tantangan literasi GLN Gareulis Jabar tingkat Kabupaten Sukabumi dan ini merupakan kabar yang menggembirakan karena tim GLS sekolah kami menjadi juara ke-2 untuk katagori GLS kelompok A untuk tingkat SMP. Â
Kegiatan GLN Gareulis Jabar yang diikuti oleh tim literasi sekolah kami bisa dibaca selengkapnya di sini.
Sedangkan surat kedua berisi undangan bagi pemenang untuk mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang akan dilakukan oleh Tim GLN Gareulis Jabar Tingkat Provinsi.
Surat kedua ini disertai dengan lampiran instrument penilaian yang harus kami persiapkan pada saat pelaksanaan monev nanti.
Sungguh menerima pemberitahuan tersebut sangat membahagiakan bagi kami. Â Segera saya membagi tugas dengan tim untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk penilaian Monev nanti.
Persiapan Kegiatan Monev Literasi
Setelah membaca instrumen yang akan dinilai, saya beserta rekan guru di tim literasi yaitu Ibu Shintawati mencetak tugas-tugas tim yang sudah dikirimkan ke panitia melalui web.
Saya juga dibantu oleh Ibu Nina Sulistiati, beliau sebagai penangung jawab kegiatan literasi di sekolah. Bu Nina tidak bergabung dengan tim bersama saya karena ikut tantangan katagori perseorangan.
Alhamdulillah beliau mendapatkan 2 prestasi yaitu juara ke-3 tantangan perseorangan dan terpilih sebagai guru literat.
Sebenarnya Ibu Nina juga sama-sama sibuk mempersiapkan berkas-berkas untuk dirinya sendiri, tetapi selalu siap sedia ketika diminta bantuan oleh kami.
Selama beberapa hari persiapan, untuk sementara saya tidak melibatkan siswa karena mereka sedang mengikuti Ujian Sekolah yang diselenggarakan dari tanggal 21 s.d 25 Maret 2022.
Dari hasil koordinasi dengan panitia GLN tingkat Kabupaten melalui zoom meeting yang telah dilaksanakan, didapatkan informasi bahwa monev akan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2022 di SMPN 1 Cibadak dan akan dimulai pukul 13.00.
Setelah kegiatan Ujian Sekolah selesai, lima orang siswa yang tergabung di tim GLS membantu kami menempel foto-foto kegiatan yang sudah diprint dan membuat daun dari kertas yang berwarna untuk ditempel di pohon geulis.
Jumlah tangkai daun yang ditempel harus sesuai dengan jumlah buku yang telah dibaca, pada daunnya ditulis judul buku dan nama yang mereviunya.
Rencana awalnya, kami akan menata stand pameran literasi kami pagi-pagi sebelum pelaksanaan monev yang akan dilaksanakan.
Karena ada perubahan jadwal, dimulainya Monev menjadi pukul 10.00. Maka sehari sebelumnya, kami menata tempat pameran literasi yang sudah disediakan oleh panitia mulai pukul 17.00 sampai magrib.
Saya dibantu oleh 3 orang siswa menempelkan pohon geulis dan foto-foto kegiatan, mengatur posisi diorama baca dan benner supaya terlihat simetris dan enak untuk dipandang karena kegiatannya semacam pameran literasi.
Untuk meja kami belum sempat menatanya, dan akan dilanjutkan besok pagi sebelum acara dimulai.
Kegiatan Monev oleh Tim GLS Provinsi
Pukul 07.30 kami sudah sampai di lokasi. Dua anggota tim yang lain yaitu Wakil Kepala Sekolah dan perwakilan orang tua siswa tidak bisa hadir karena ada kesibukan lainnya.
Kami menata meja yang sudah dipersiapkan, dengan memasang taplak meja serta meletakan berkas-berkas milik tim dan milik Ibu Nina.
Buku antologi yang sudah dibuat oleh tim (reviunya bisa dibaca di sini), buku solo dan buku antologi yang dibuat oleh Ibu Nina dan saya juga dipajang di meja pameran.
Dua diantaranya adalah buku "Pelangi Budaya Nusantara" yang diterbitkan bersama Komunitas Inspirasiana dan buku yang diterbitkan oleh Pak Tjipadinata Effendi yang berjudul "150 Kompasianer Menulis" karena ada salah satu tulisan saya di buku tersebut.
Setelah selesai, kami mendokumentasikan stand pameran tim kami dan berfoto bersama. Kami tak menyangka, stand kami jadi meriah dan berwarna-warni.
Menurut informasi dari panitia, yang bisa menunggu di stand hanya satu orang saja sehingga anak-anak pulang dan akan kembali lagi pukul 13.00 saat acara dimulai.
Pukul 10.00 tim GLN Gareulis Provinsi dan berkeliling ke setiap stand yang didampingi panitia dan pejabat dari Dinas Kabupaten Sukabumi.Â
Kemudian salah satu tim monev yaitu Bapak Dave Pramoedhia memeriksa kelengkapan berkas tim literasi sekolah kami, dan meminta kami memutar video kegiatan literasi serta video mendongeng yang sudah dibuat oleh kami.
Ada beberapa masukan yang beliau berikan, karena nantinya apabila tim literasi kami lolos ke Provinsi bukan lagi mewakili sekolah tetapi mewakili Kabupaten Sukabumi sehingga harus lebih baik lagi.
Walaupun berat karena harus bersaing dengan tim GLS dari Kabupaten lainnya Se jawa Barat, tetapi kami berharap mendapatkan yang terbaik.
Pukul 13.00 acara dilanjutkan di ruangan, diisi dengan sambutan dari Ketua Panitia, tuan rumah yang diwakili Kepala Sekolah, Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi, Kepala Perpustakaan Daerah dan Ketua GLN Gareulis Provinsi.
Acara terakhir adalah penyerahan piagam kepada tim ataupun perseorangan yang menjadi juara tingkat Kabupaten yang disampaikan oleh Bapak Kepala Dinas Kab. Sukabumi.
Menekuni Dunia Literasi Harus dengan Sepenuh Hati
Ketika salat dhuhur di masjid, saya bertemu dengan guru dari sekolah yang lain. Beliau menanyakan apakah tugas-tugas semua tantangan tim literasi sekolah kami lengkap semua.
Alhamdulillah saya menjawab lengkap semua, beliau menjelaskan tim literasi dari sekolahnya tidak selesai memenuhi tugas sampai akhir. Karena kegiatannya terlalu lama sehingga semangat anggota timnya menjadi menurun dan ada kejenuhan dalam mengerjakan tantangan yang diberikan.
Sekolah beliau bisa hadir di sini karena mendapatkan nominasi salah satu video terbaik, sedangkan tim GLSnya tidak masuk tiga besar.
Saya bersyukur tim literasi sekolah kami tetap semangat dari awal sampai akhir. Selama mengikuti tantangan GLN Gareulis Jabar, anggota tim saling mendukung dan saling memotivasi.
Dari awal mengikuti tantangan GLN, kami sudah memiliki komitmen untuk menyelesaikan semua tantangan sampai akhir.
Anak-anak juga sudah diberi penjelasan dalam mengikuti kegiatan ini harus dengan sepenuh hati jangan setengah-setengah, supaya mereka bisa fokus dan bisa membagi waktu dengan mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Awal mengikuti tantangan mereka duduk di kelas 8 semester 1, dan saat ini duduk di kelas 9 semester akhir tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kegiatan yang cukup lama, tapi justru meningkatkan kekompakan anggota tim literasi.
Walaupun kegiatan tantangan GLN Gareulis sudah selesai, kami meneruskannya dengan membuat puisi kolaborasi setiap hari Sabtu. Puisinya sering ditayangkan di akun saya dan beberapa kali di kirim ke Komunitas Inspirasiana.
Saya juga membuat puisi duet bersama siswa, diantaranya berjudul Mentari Senja, Sebuah Pilihan dan Sebatas Harap.
Selain ada WAG puisi, Bu Nina juga membuat kelas cerpen secara online bagi siswa sambil mencari siswa-siswa kelas 7 yang berminat dan bisa diajak untuk mengikuti tantangan di tahun depan.
Wasana KataÂ
Kami tidak menyangka bisa sejauh ini, karena adanya semangat, motivasi dan komitmen anggota tim yang menyebabkan kami bisa menyelesaikan semua tantangan.
Kami masih menunggu pengumuman hasil monev kemarin, apakah kami bisa lolos ataupun tidak ke tingkat Provinsi. Apapun hasilnya, tidak akan menurunkan semangat kami.
Menekuni dunia literasi harus dengan sepenuh hati, karena bukan hanya sekedar membaca ataupun menulis. Tetapi ada banyak hal lainnya yang bisa diwujudkan bersama dalam karya nyata.Â
Terima kasih telah membaca artikel ini, salam literasi bestari.Â
Cibadak, 7 April 2021
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H