Antara jalur hijau dengan jalur kuning atau merah selalu ada perbedaan rute yang ditempuh. Ada petugas yang mengarahkan rute yang harus dilewati, kami pun menuju fasilitas keranjang gantung yang bisa dinikmati oleh pengunjung yang memilih jalur hijau.
Kami berdua naik keranjang gantung yang berada di atas sungai, dengan terlebih dahulu dipasangkan jabuk pengaman, Masing-masing naik satu keranjang, jalannya keranjang gantung pelan-pelan sangat mengasyikan karena bisa menikmati keindahan alam di sekitar sungai.
Kami juga bisa melihat pengunjung lain yang sedang berada di lapangan yang ada di seberang sungai. Mereka juga melihat ke arah kami berdua, sepertinya di hari itu baru kami yang naik keranjang gantung ini.
Setelah sampai di ujung ada petugas yang membantu kami turun dari keranjang dan melepaskan pengait sabuk pengaman. Kami mengucapkan terima kasih kepada petugas dan melanjutkan perjalanan.
Ternyata perjalanan pulang cukup melelahkan karena jalannya menanjak, kami bertemu dengan pengunjung lain yang sedang beristirahat. Sambil berjalan, saya sempat mengambil foto tumbuhan lumut yang banyak menempel di pohon-pohon dan tumbuhan paku yang ada di kiri kanan jalan.
Akhirnya sampailah di jembatan gantung kedua, kamipun langsung dipasang sabuk pengaman dan segera melintasi jembatan gantung yang panjangnya 150 meter. Pada saat melintas, kami melihat seorang bapak dan puterinya yang sedang ketakutan. Bapak tadi mempersilakan kami untuk lewat duluan, dan tetap membimbing puterinya agar bisa sampai ke ujung jembatan.
Sesampainya di ujung, petugas membantu kami melepaskan sabuk pengaman dan menunjukkan arah pulang. Ada seorang petugas yang menyambut kami dan segera memanggil pengendara motor yang akan membawa kami pulang.
Turun dari motor, kami diarahkan untuk melewati tempat pedagang yang berjualan buah alpukat, makanan, minuman dan berbagai macam souvenir tetapi kondisinya masih sepi. Saya melihat jam tangan, waktu menunjukkan pukul 11.00 pantas saja belum banyak pengunjung yang sampai ke sini.
Kami pun berjalan ke arah gerbang, ternyata di tempat parkir sudah penuh dengan kendaraan pribadi. Di gerbang loket sudah banyak pengunjung yang antri, jadi semakin siang semakin banyak pengunjung yang datang.
Kami berdua duduk di dekat gerbang, ada seorang ibu muda yang sedang mengendong bayi duduk di dekat saya. Kemudian datang suaminya yang mengajak istrinya menuju ke loket, saya sempat ngobrol dengan ibu tadi dan ternyata suaminya kerja di Labuan Bajo NTT dan sedang liburan ke sini.
Rupanya wisata alam jembatan gantung Situ Gunung banyak menarik perhatian wisatawan dari luar daerah, termasuk Pak Tri dan keluarganya yang sengaja datang dari Lampung.