Menikmati Suasana di Wates LE Bersama Keluarga
Saya bersama keluarga tiba di lokasi pukul 09.00, suasana agak mendung dan pengunjung masih sepi. Saat masuk ke lokasi langsung terlihat hamparan sawah yang sudah menguning.
Dari tempat penjaga karcis, pengunjung turun ke tengah sawah melalui tangga yang menurun yang disekelilingnya ditumbuhi bunga Zinnia yang berwarna warni. Sebelum sampai ke tengah sawah ada sebuah jembatan yang terbuat dari bambu, yang bisa digunakan sebagai tempat swa foto.Â
Di tengah sawah terdapat jembatan pelangi yang digunakan untuk menuju gazebo dan beberapa spot untuk swa foto. Ada lima gazebo yang terdapat di tengah sawah, pengunjung bisa mendiami tempat tersebut tanpa dikenakan biaya tambahan lagi.
Pengunjung yang datang siang, bila tidak kebagian gazebo yang berada di tengah sawah bisa menempati tempat duduk yang ada di atas berupa aula yang lebih luas. Bila tujuan pengunjung ke sini untuk botram atau makan siang, sebaiknya membawa bekal makanan sendiri karena di warung yang berada di atas hanya menjual minuman, makanan ringan, gorengan, kopi dan pop mie.
Sambil duduk di gazebo, saya menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah sedangkan suami dan anak menikmati secangkir kopi yang dibeli dari warung. Harga makanan dan minuman di tempat wisata biasanya lebih mahal, tetapi di sini harganya sama seperti di warung biasa.
Kebersihan di tempat ini sangat terjaga, di setikar gazebo ada tempat sampah yang disediakan. Secara berkala ada petugas yang mengambil tempat sampah tersebut.
Menikmati makanan sambil memandang hamparan sawah yang sedang menguning disertai dengan semilirnya angin yang sepoy-sepoy menyebabkan suasana hati menjadi adem. Nampak pula dua orang petani yang sedang asyik memanen padi, tanpa merasa terganggu oleh adanya pengunjung.
Alunan lagu sunda yang diperdengarkan oleh petugas, menambah suasana ciri khas alam pedesaan bumi pasundan yang indah dan memesona.
Semakin siang jumlah pengunjung semakin banyak dan hampir semua membawa bekal makanan. Setelah menikmati makanan yang dibawa, mereka sibuk ber swa foto di beberapa spot yang disediakan.
Pukul 11.00 saya beserta anak dan keponakan menuju tempat flying fox, di tempat karcis membayar dulu biaya sebesar Rp.10.000,00/orang. Kemudian kami bertiga naik ke bangunan tinggi yang terbuat dari bambu. Saya dipasangkan tali pengikat yang kuat di punggung, bahu dan di paha, serta dilengkapi dengan helm.