Pada saat adzan magrib berkumandang, kami buka puasa yang terakhir dengan minum air dan beberapa butir kurma. Setelah sholat magrib, baru makan ketupat dan opor yang telah dibuat.
Ketiga, yaitu takbiran di masjid. Suami biasanya ikut takbiran mulai pukul 02.00 sampai menjelang shubuh. Di masjid yang dekat rumah, setelah sholat isya yang mengumandangkan takbir adalah anak-anak terlebih dahulu, mulai jam 22.00 sampai shubuh baru dilakukan oleh bapak-bapak. Itupun yang hadir hanya beberapa orang saja.
Keempat yaitu pada saat hari raya Idul Fitri kami melakukan sholat Ied di masjid. Pukul 06.00 kami sekeluarga sudah berangkat ke masjid yang letaknya hanya terhalang oleh satu rumah.
Walaupun masih Pandemi, di masjid yang ada di kampung kami menyelenggarakan sholat Ied tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan. Setelah selesai sholat Ied kami kembali ke rumah dan bermaaf-maafan dengan keluarga dan tetangga terdekat.
Tahun kemarin dan tahun ini kami merayakan Idul Fitri di rumah saja dan tidak mudik ke kampung halaman suami. Sehingga shilaturahmi dengan keluarga besar suami dilakukan secara virtual. Walaupun tidak bisa bertemu secara langsung, kebersamaan bisa tetap kami rasakan.
Itulah beberapa kegiatan yang kami lakukan beberapa hari sebelum dan pada saat Idul Fitri yang hampir sama dilakukan oleh umat islam yang lain.
Kami berharap ibadah puasa dan ibadah lainnya yang telah dilakukan selama bulan Ramadan tahun ini bisa diterima oleh Allah SWT dan mudah-mudahan bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadan di tahun depan. Aamiin ya Robbal A'lamiin.
Selamat hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Taqobballahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H