Saya mulai dengan mengenalkan huruf kecil, yang dibuat terlebih dahulu yaitu huruf vocal dan angka 1 sampai 5. Saya perlihatkan kepada ananda setiap hari dan dilakukan berulang-ulang, itupun tidak bisa lama karena ananda cepat bosan.
Pada saat belajar, saya selingi dengan nyanyian dan macam-macam tepuk tangan supaya lebih menarik. Saya belajar bermacam-macam tepuk tangan dari keponakan yang sudah sekolah di SD.
Bila sudah hafal dengan huruf sebelumnya, kemudian saya tambah lagi huruf dan angkanya sedikit demi sedikit. Beberapa bulan kemudian ananda sudah hafal huruf A sampai Z dan angka 1 sampai 10.
Ketika ananda berusia 4,5 tahun saya membeli memiliki laptop, dan ananda sering ikut mengetik. Saya buatkan folder khusus di laptop bila ananda ingin melanjutkan mengetik, sebetulnya belum membentuk suatu kata. Hanya mengetik huruf sesuka hatinya, tetapi akhirnya jadi hafal semua huruf kapital. Â
Pada saat usia 5 tahun, ananda saya sekolahkan di TK. Walaupun sudah bersekolah, saya masih membimbing ananda untuk belajar di rumah yang saya lakukan setiap sore. Untuk keperluan belajar ananda, saya membelikan buku belajar membaca dan buku cerita bergambar.
Itupun hanya sebentar karena konsentrasi ananda hanya sekitar 10 menit. Tetapi terkadang ada saatnya ananda tidak mau belajar, saya tidak pernah memaksanya dan membiarkannya untuk bermain.
Pada saat semester 2 ananda diminta oleh gurunya untuk membawa buku cerita dari rumah. Buku cerita tersebut akan dibaca oleh ananda sebelum pelajaran dimulai dengan dibimbing oleh gurunya.
Satu buku cerita bisa diselesaikan dalam beberapa hari atau beberapa minggu, karena dalam satu hari hanya dibaca satu halaman atau beberapa paragraf saja bila terlalu panjang. Setelah satu tahun sekolah di TK, akhirnya ananda sudah lancar membaca.
Karena tahu ananda sudah bisa membaca, sepupu saya meminta mengajari anaknya belajar membaca. Usia anaknya lebih tua setahun daripada ananda, sudah bersekolah di TK dan pernah dikursuskan pada bimbingan belajar tetapi belum lancar membaca.
Anaknya sepupu setiap sore akan datang ke rumah, saya membimbingnya membaca menggunakan buku-buku yang pernah dipakai oleh ananda belajar. Akhirnya bukunya saya berikan untuk dipelajari kembali di rumahnya.