Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pentingnya Komunikasi Antara Guru dengan Siswa dan Orangtua dalam Menunjang Keberhasilan Pembelajaran Daring

7 Februari 2021   06:53 Diperbarui: 7 Februari 2021   07:52 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk tugas siswa yang berupa latihan soal ataupun pengamatan, pada saat siswa mengumpulkan akan langsung diberi tanggapan ataupun komentar dan direkap ke dalam daftar nilai sehingga akan tahu antara siswa yang sudah mengumpulkan tugas dengan yang belum.

Walaupun sudah diberi waktu selama 1 minggu, tetapi ada saja beberapa siswa dalam satu kelas yang belum mengumpulkan. Untuk siswa yang seperti ini ada beberapa orang guru di sekolah yang langsung menghubungi siswa tersebut dengan cara ditelepon satu persatu, tetapi yang saya lakukan hanya dengan mengirimkan pesan saja kepada siswa tersebut. Ada siswa yang langsung memberikan respon, tetapi ada juga siswa yang tidak pernah membalas walaupun sebenarnya pesan tersebut sudah dibaca.

Jawaban siswa beragam, ada yang sedang sakit tetapi belum sempat memberikan kabar ke guru, tidak punya kuota, tidak mengerti dengan materi pelajaran dan di rumah hanya tinggal dengan neneknya sehingga tidak ada yang bisa membimbing selama belajar di rumah, ada yang sedang acara keluarga, ataupun ada yang sedang bepergian bersama keluarganya. Terhadap siswa-siswa tersebut saya masih memberikan tambahan waktu untuk melengkapi tugasnya sampai beberapa hari lagi.

Untuk masalah kuota memang menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran daring ini, tetapi tidak selalu siswa yang tidak mengumpulkan tugas itu tidak memiliki kuota. Saya pernah menghubungi salah satu siswa yang belum mengambil rapor tengah semester, karena pada saat dibagikan orang tuanya tidak datang. Tetapi siswa tersebut selama satu minggu tidak merespon karena whatsappnya tidak aktif sehingga saya beranggapan siswa tersebut tidak memiliki kuota. Kemudian saya mendatangi rumah bibinya yang merupakan tetangganya saya, dan menitipkan pesan untuk disampaikan kepada orang tuanya agar mengambil rapor pada keesokan harinya.

Pada saat bertemu dengan orang tuanya saya mendapatkan informasi yaitu sebenarnya di rumah di pasang WIFI tetapi siswa tidak pernah membuka whatsapp selama 2 minggu dan hanya menggunakan handphonenya untuk bermain game online. Saya meminta kepada orang tua untuk mengingatkan anaknya agar bisa membagi waktu di rumah dan jangan terlalu asyik dengan bermain game online sampai melupakan belajar.

Komunikasi yang saya lakukan dengan siswa bukan hanya sebatas tentang materi pelajaran saja, tetapi terkadang ada siswa yang bertanya tentang hal yang lainnya. Misalnya bertanya tentang jadwal pelajaran, meminta nomor kontak guru yang lain, meminta pendapat ataupun saran ketika mendapatkan masalah ataupun kesulitan. Dengan melakukan komunikasi seperti ini diharapkan terciptanya hubungan baik antara guru dengan siswa sehingga siswa bisa memiliki tanggung jawab dan kepedulian terhadap pembelajaran daring yang sedang dilaksanakan.

Komunikasi antara Guru dengan Orang Tua

Komunikasi dengan orang tua lebih sering dilakukan oleh wali kelas, dan guru mata pelajaran dapat melaporkan perkembangan siswa dalam mengikuti pembelajaran ke wali kelas. Apabila ada siswa yang bermasalah ataupun mengalami kendala pembelajaran maka wali kelas yang harus menyampaikan ke orang tua.

Ada beberapa cara yang dilakukan oleh wali kelas dalam berkomunikasi dengan orang tua,  pertama yaitu mengirim pesan langsung kepada orang tua, karena biasanya wali kelas memiliki nomor telepon orang tua yang di data pada saat tahun ajaran baru dimulai. Kedua yaitu membuat grup whatsapp orang tua siswa, hal ini hanya dilakukan untuk memudahkan memberikan informasi tentang berbagai hal kepada orang tua siswa. Ketiga yaitu memasukan nomor whatsapp orang tua ke grup kelas, ada beberapa orang tua yang meminta ke wali kelas secara langsung untuk bergabung di grup kelas tujuannya agar bisa memantau perkembangan anaknya dalam belajar. Keempat yaitu memanggil orang tua dan siswa langsung ke sekolah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan cara komunikasi secara langsung diharapkan akan  didapatkan persamaan persepsi antara siswa, orang tua dan wali kelas sehingga akan lebih efektif dalam meningkatkan semangat belajar siswa.

Komunikasi antara wali kelas dengan orang tua tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terutama bagi orang tua yang kedua-duanya bekerja, siswa yang orang tuanya bercerai ataupun siswa yang tinggal dengan neneknya. Ketika wali kelas mengundang orang tua ke sekolah biasanya yang datang adalah perwakilannya yaitu bibinya ataupun neneknya. 

Sehingga wali kelas tidak bisa memperoleh informasi yang lengkap tentang siswa tersebut, dan apa yang dibicarakan oleh wali kelas tidak bisa disampaikan secara utuh kepada orang tua ataupun siswa. Untuk orang tua yang seperti ini, wali kelas harus terus melakukan pendekatan ataupun melakukan kunjungan ke rumah supaya ditemukan titik temu antara wali kelas dengan orang tua sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun