Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menantikan Kehadiran Buah Hati

17 Januari 2021   05:54 Diperbarui: 17 Januari 2021   06:44 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap selesai sholat shubuh saya mencoba terus daftar, tetapi suara telepon tersebut selalu sibuk dan baru seminggu kemudian saya bisa daftar. Kami disuruh ke sana siang hari, karena kebagian nomor pendaftaran dua puluh lebih. Pada saat itu saya berangkat langsung sepulang dari sekolah sedangkan suami berangkat dari Cianjur dan kami bertemu di tempat pengobatan alternatif tersebut.

Orang yang mengobatinya biasa dipanggil dengan sebutan Ajengan atau Aang Yahya, pasien yang datang berobat bukan hanya dari daerah Sukabumi saja tetapi ada dari luar kota, bahkan ada yang datang dari Pulau Sumatera sehingga setiap hari selalu ramai. Tujuan pasien yang datang berobat bukan hanya yang ingin memiliki anak saja termasuk mereka yang ingin diobati penyakit lahir maupun batin.

Untuk mengobati penyakit, beberapa pasien dipanggil ke dalam sehingga kami yang datang bisa melihat orang lain yang sedang diobati sedangkan yang masih lama harus bersabar menunggu di luar. Pengobatannya dengan cara dipijit refleksi, dan setelahnya akan diberitahu obat apa yang harus dimakan biasanya berupa bahan alami yang mudah ditemukan.

Tibalah giliran kami, Ajengan Yahya menanyakan tentang tujuan kami dan dijawab ingin punya anak. Suami saya dipijit terlebih dahulu dari arah belakang dan hanya dibagian-bagian tertentu saja, kemudian saya yang kebagian dipijit dibagian kiri dan kanan perut.

Setelah kami dipijit, beliau mengatakan bahwa kami sama-sama memiliki kekurangan, saya harus dipijit lagi dua kali pada minggu depannya sedangkan suami cukup hanya sekali dipijit pada saat itu saja.

Beliau juga menyebutkan makanan yang tidak boleh dimakan oleh saya yaitu tidak boleh memakan bakso dan sejenisnya, daging ayam negeri, mie instan dan bila memasak tidak boleh menggunakan MSG. Kamipun sebelum pulang harus meminum air kepala hijau yang dijual oleh santri di teras rumah dan membeli minyak untuk dioleskan pada bagian perut yang telah dipijit.

Ketika sampai di rumah bagian perut kiri dan kanan saya terlihat berwarna hijau bekas pijitan dan rasanya sakit sampai beberapa hari padahal waktu dipijitnya tidak terasa apa-apa.

Sayapun mengikuti anjuran beliau dengan tidak memakan makanan yang dipantang, dan minggu depannya kamipun ke sana lagi. Sebenarnya saya tidak bisa daftar pada hari itu karena teleponnya sibuk terus, tetapi kami tetap datang ke sana setelah dhuhur. Sayapun dipijit kembali setelah menunggu dulu yang lain selesai. 

Minggu depannya kami ke sana lagi untuk dilakukan pemijitan terakhir pada saya agar pengobatannya tuntas, sedangkan suami hanya mengantar saja. Pengobatan alternatif ini merupakan cara terakhir yang kami lakukan dalam berusaha mewujudkan keinginan untuk memiliki seorang anak, disertai dengan selalu berdoa kepada Allah SWT agar kami segera diberi keturunan. 

Sebulan kemudian saya hamil, kami bersyukur sekali pada saat itu tetapi kehamilannya tidak berlangsung lama hanya 8 minggu saja karena saya mengalami keguguran. Pada saat keguguran itu kami konsultasi  ke dokter kandungan yang pertama kali dikunjungi dan dilakukan kuret untuk membersihkan rahim.

Kamipun sedih pada saat itu, ada perasaan menyesal pada diri saya karena tidak menjaga kandungan dengan baik tetapi kami juga sadar bahwa ini adalah takdir yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun