Mohon tunggu...
Tateng Gunadi
Tateng Gunadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pecinta buku, suka menulis, dan senang fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Puisi Lama

27 Januari 2021   13:05 Diperbarui: 15 Maret 2021   14:11 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Esther Merbt from Pixabay

adalah pernyataan paling suci, bagiku

serupa isyarat kehilangan yang biru. ketika sepi menggenang

hingga bunyi detik jam dinding seperti letusan meriam kemenangan:

telah kuarungi lautan waktu dan kehidupan akan

tinggal kata-kata yang tersusun rapi sebagai biografi, sejak gaung tangis

pertama. dalam cinta, kureguk juga bergelas kedukaan

dan sepiring nikmat-Mu serupa hidangan lezat ketika lapar

mencapai puncak, dengan tak habis-habisnya

2004

ADAM

suatu kali nanti, dedaunan itu akan kau punguti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun