adalah pernyataan paling suci, bagiku
serupa isyarat kehilangan yang biru. ketika sepi menggenang
hingga bunyi detik jam dinding seperti letusan meriam kemenangan:
telah kuarungi lautan waktu dan kehidupan akan
tinggal kata-kata yang tersusun rapi sebagai biografi, sejak gaung tangis
pertama. dalam cinta, kureguk juga bergelas kedukaan
dan sepiring nikmat-Mu serupa hidangan lezat ketika lapar
mencapai puncak, dengan tak habis-habisnya
2004
ADAM
suatu kali nanti, dedaunan itu akan kau punguti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!