Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penyediaan Jalur Sepeda dalam Perspektif Kebijakan dan Realita

15 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 15 Mei 2024   19:29 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerjasama? | Sumber: Unsplash @cytonn-photography

Untuk sementara, tak apalah kita bermimpi dulu. Semoga suatu saat, kota-kota kita menjadi lebih peduli lingkungan dengan sistem pergerakan yang terintegrasi dan mengedepankan transportasi publik untuk semua kalangan. Termasuk bersepeda.

Menilik Amsterdam sebagai bahan bermimpi

Rasanya, kota kita juga belum ada yang sepadan untuk dibandingkan dalam skala 11-12 dengan Kota Amsterdam. Kota pelopor pertama peningkatan lifestyle bersepeda hingga ke komunitas terkecil: rumah tangga. Jauh, jauh sekali. Jika dibandingkan dengan Kota Taipe saja, kita juga masih tertinggal di belakang. Entah kota-kota kita diurutan berapa. Sangat jauh jika dibandingkan dengan kota-kota di dunia.

Amsterdam, kota yang dijuluki cycling capital of the world. Kota itu tidak lagi menjadikan bersepeda sebagai lifestyle, namun telah menancapkan sepeda sebagai budaya. Lekat dengan aktivitas sehari-hari. Pemerintah kotanya gencar mempromosikan sepeda sebagai moda transportasi utama.

Bahkan, kegiatan bersepeda itu menjadi bagian dari sektor industri pariwisata yang menunjang ekonomi nasional. Tak sedikit, setiap tahun menghasilkan 2.4 Milyar euro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun