Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Efek Domino Jalan Kaki, Naik Transportasi Publik dan Pembayaran Cashless bagi Keberlanjutan Lingkungan

2 Februari 2024   11:44 Diperbarui: 4 Februari 2024   12:56 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengeluaran cashless | Sumber: aplikasi E Wallet pribadi

Apabila hanya dilakukan oleh seorang individu, tentu efeknya tidak begitu ketara. Namun jika dilakukan bersama-sama, setidaknya setengah saja dari warga negara Indonesia, saya percaya akan membuahkan hasil yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Memang segalanya tidak semudah membuat ilustrasi di atas. Ada proses rumit yang harus dilakukan. 

Misal pada sistem transportasi. Pertama pemerintah perlu menata 'iklimnya' terlebih dahulu, dengan menyediakan infrastruktur yang nyaman. Dan sekali lagi ini tidak mudah karena erat dengan pendanaan dan political will, ---dua hal yang rumit. 

Kedua, pengkondisian berbagai stakeholder terkait, termasuk penggunaan bio solar sebagai bahan bakar yang dinilai lebih ramah lingkungan. 

Ketiga mendorong penggunaan transportasi umum agar dapat menjadi kebiasaan warga. 

Dengan begitu, keberlanjutan lingkungan dari sektor transportasi dan energi bisa lebih ditingkatkan.

Ingat! Pengurangan emisi akan mendukung lingkungan yang lebih sustainable. Ikut mengurangi emisi hanya satu dari beragam aksi untuk menentukan masa depan gemilang keberlanjutan lingkungan kita. 

So, kita sebagai warga negara yang menginginkan negara ini lebih maju, bisa mulai beraksi dari hal yang paling sederhana: jalan kaki, shifting ke transportasi publik dan membayar secara cashless. And better to start it right now!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun