Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berkantor di Rumah Segera Usai, Tetap Jatuh Cinta pada Tri Indonesia

15 Juli 2020   23:16 Diperbarui: 15 Juli 2020   23:17 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi dan menyepakati hasil pekerjaan biasanya dilakukan dengan proses temu langsung atau biasa disebut rapat. | Dokpri

Awal ramadan lalu, saya menulis catatan event di Google Kalender. Pada tanggal 22 Juni 2020 : project X kembali berjalan. Dengan harapan, pagi hari itu Google Assistant akan mengingatkan, dan saya kembali pada rutinitas ke coworking space.

Namun memang manusia hanya bisa berencana, sedang Tuhan tetap yang menentukan.

Hari itu, saya mengantisipasi akan ada rapat untuk kembali membahas kelanjutan pekerjaan secara langsung. Bertatap muka dalam satu ruangan.

Tapi hingga hari ini, catatan itu tinggal catatan. Kami harus melanjutkan kegiatan berdiskusi secara virtual.

Selama ini, saya tak pernah memasang wifi. Wifi di rumah sudah diputus sejak saya masih kuliah. Dan sejak bekerja, saya lebih sering berlama-lama di coworking space. Selain karena kondisi yang lebih kondusif untuk berfikir, coworking menawarkan kualitas jaringan internet yang baik.

Walau bukan bekerja di bidang IT, pekerjaan saya bergantung penuh dengan kestabilan jaringan internet. Bahkan jauh sebelum masa pandemi, saya selalu memerlukan internet untuk bertukar materi atau data pekerjaan lintas daerah.

Berbagai macam data harus kami unggah dan download setiap saat. | Tangkapan layar Google Drive milik pribadi
Berbagai macam data harus kami unggah dan download setiap saat. | Tangkapan layar Google Drive milik pribadi
Saya termasuk orang yang cukup mementingkan kualitas. Tapi tetap menimbang kuantitas. Nah dulu, saat saya memutuskan untuk memakai Tri Indonesia, saya juga melakukan analisa kecil-kecilan, yang akhirnya membuat saya mantap menggunakannya.

Kualitas Jaringan Tri Indonesia Stabil dan Cepat

Saya yakin, semua pengguna internet pasti ingin jaringan internet yang stabil dan cepat. Download file selesai dalam satu kali kedip. Mengunggah materi rapat tanpa cacat. Cacat dalam artian file corrupt karena internet tidak stabil.

Saya pernah mengalami hal demikian. Sangat merepotkan. Terlebih saat sedang buru-buru menjelang tenggat. Kondisi ini menantang saya untuk mencari jaringan internet yang cepat.

Suatu hari saya ikut membahas isi kajian via Google Meet bersama seluruh anggota tim. Jaringan yang stabil sangat dibutuhkan saat diskusi seperti ini. | Tangkapan layar Google Meet Milik Pribadi, diolah.
Suatu hari saya ikut membahas isi kajian via Google Meet bersama seluruh anggota tim. Jaringan yang stabil sangat dibutuhkan saat diskusi seperti ini. | Tangkapan layar Google Meet Milik Pribadi, diolah.
Terlebih saat pandemi yang mengharuskan rapat dari rumah saja. Jaringan yang stabil dan cepat sangat diperlukan. Alhamdulillah, rapat online saya selama ini selalu lancar bebas buffering.

Bicara soal jaringan yang stabil dan cepat, tahu nggak, berapa kecepatan internet di Indonesia? Saya pernah membaca disini. OpenSignal per Mei lalu mempublikasikan laporan kecepatan internet dunia. Dan rata-rata kecepatan internet Indonesia adalah 6,9 Mbps.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun